PSPS Kembali Gagal

Olahraga | Senin, 16 Januari 2012 - 08:58 WIB

TELUKKUANTAN (RP) - PSPS tampil mengecewakan. Bermain di Stadion Sport Center Kuantan Singingi, Askar Bertuah dipermalukan Persija 0-2.

Dua gol yang bersarang ke gawang Fance Harianto dicetak Fabiano Beltrame menit 32 dan Bambang Pamungkas menit 63.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ini kekalahan kedua yang dialami PSPS di kandang. Sebelumnya April Hadi dan kawan-kawan juga sudah mengalami hal yang sama saat dikalahkan Deltras 0-1.

Hasil kemarin tidak hanya mengecewakan pendukung, tapi posisi PSPS di klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) juga melorot. Ya, kekalahan 0-2 tersebut membuat posisi PSPS turun satu strip ke urutan empat.

Posisi tiga yang sebelumnya menjadi tempat PSPS kini diduduki Persiwa yang kemarin berhasil menahan imbang PSMS 1-1 di Stadion Teladan, Medan.

PSPS tertinggal satu poin dari Persiwa yang sudah mendapat 13 poin. Sementara posisi puncak masih dikuasai Sriwijaya FC yang malam tadi mengalahkan Persiba 5-1.

‘’Kami mohon maaf kepada suporter. Kami tidak bisa mempersembahkan kemenangan. Sekali lagi kami minta maaf,’’ kata Pelatih PSPS Mundari Karya setelah pertandingan.

Turun dengan formasi awal yang tidak biasa 4-5-1, PSPS sebenarnya bisa mengontrol permainan. Mereka juga banyak menciptakan peluang, sayang tidak satupun yang menghasilkan gol.

‘’Untuk menciptakan gol perlu spirit. Itu yang tidak dimiliki pemain tadi (kemarin, red). Mereka membiarkan pertahanannya diobrak-abrik pemain lawan,’’ keluh Mundari.

Permainan PSPS memang berbeda dari dua pertandingan kandang sebelumnya, saat menjamu Persisam (2-1) dan Mitra Kukar (3-1). Melawan Persija, PSPS seperti kehilangan akal untuk membongkar pertahanan lawan.

Kedisiplinan pertahanan Persija membuat Dzumafo Epandi Herman dan kawan-kawan tidak bisa mendekati kotak penalti. Serangan selalu patah jelang masuk ke daerah berbahaya lawan.

‘’Kami banyak menciptakan peluang, tapi tidak bisa diselesaikan. Sekali lagi saya katakan, untuk mencetak gol diperlukan semangat. Kalau spirit tidak ada, tidak akan bisa,’’ tuturnya.

Disaksikan ketua umumnya, Drs H Herman Abdullah, PSPS sudah mulai mendapat tekanan di menit-menit awal. Lima pemain di lini tengah yang diharapkan mempermudah serangan tidak berjalan mulus. Dzumafo Epandi Herman yang menjadi penyerang tunggal seperti berjuang sendiri di depan.

Melihat tidak maksimalnya strategi yang diterapkan dengan memasang lima pemain tengah, Mundari pun memasukkan M Isnaini di menit ke-36 menggantikan Ade Suhendra.

Di menit ke-62 PSPS kembali melakukan pergantian, kali ini Patrice Nzekou yang ditarik keluar Mundari digantikan M Zahrul Azhar. Tapi tetap saja Askar Bertuah bermain dalam tekanan.

Bahkan Persija menambah gol lewat Bambang Pamungkas di menit ke-63 yang menerima umpan matang dari Ramdani Lestaluhu yang berhasil mengecoh Perk Chul Hyung.

Mundari memahami kekecewaan penonton dan suporter PSPS. Sebab suporter yang memenuhi stadion kembanggaan warga Kuantan Singingi datang untuk menyaksikan kemenangan Ambrizal dan kawan-kawan.

‘’Sebenarnya ini kesempatan untuk meraih kemenangan. Karena setelah ini kami akan melakukan pertandingan yang berat. Kami akan ke Persib (24/1) dan Pelita Jaya (29/1). Setelah itu kami melawan Persipura dan Persiwa. Semuanya tim bagus,’’ ujarnya.

Berhasil mengalahkan PSPS dengan skor meyakinkan tidak membuat Pelatih Persija Iwan Setiawan besar kepala. Ia menilai kemenangan timnya hasil dari kerja keras seluruh pemain. Karena itu ia berterima kasih kepada Bambang Pamungkas dan kawan-kawan.

‘’Ini laga yang berat bagi kami. Kami bermain di bawah cuaca panas, sedangkan di Jakarta beberapa bulan terakhir selalu diguyur hujan. Ada perbedaan cuaca yang bisa mempengaruhi kondisi pemain. Tapi Alhamdulillah pemain bisa mengatasinya,’’ ujar mantan pelatih Persih dan Persemai ini.

Iwan memuji pemain-pemain senior Persija yang berhasil membimbing juniornya.

‘’Tim Persija merupakan gabungan pemain senior dan junior. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu dihuni pemain bintang. Pemain senior sangat berperan membentuk karakter juniornya,’’ katanya.(aga/egp/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook