INKADO RIAU TATAP KOI DI KUALA LUMPUR

Raih Satu Perak dan Dua Perunggu di Jogjakarta

Olahraga | Kamis, 15 November 2012 - 08:35 WIB

Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru deniadrian@riaupos.co

Inkado Riau terus mengasah kemampuan karateka-karateka mudanya untuk mengikuti berbagai kejuaraan. Setelah Jogjakarta, Desember 2012 ini akan mengikuti kejuaraan tahunan internasional di Kuala Lumpur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Senin (12/11) hampir tengah malam, rombongan karateka Inkado Riau tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Terlihat rona keletihan di wajah anak-anak belia tersebut karena perjalanan panjang dari Jogjakarta-Jakarta-Pekanbaru.

Pesawat Lions Air dari Jakarta yang seharusnya berangkat pukul 18.00 WIB, tertunda menjadi pukul 20.00 WIB. Baru hampir pukul 23 mereka keluar dari bandara setelah menyelesaikan bagasi.

 “Mereka keletihan,” ujar Ecep Supriadi, salah seorang ofisial dan juga pelatih Inkado Riau.

Para karateka yang kebanyakan masih turun di kelas pemula dan junior tersebut baru saja pulang dari mengikuti Kejuaraan karate Terbuka Piala Dandim 0734/Jogjakarta yang diikuti karateka asal Sumatera-Jawa. Kejuaraan ini berlangsung Sabtu-Ahad (10-11/11) di GOR Amorongrogo, Jogjakarta.

Memang, target tiga medali emas yang dipatok tidak berhasil terpenuhi, tetapi menurut ketua rombongan, Drs Syaiful Bahri, kejuaraan ini bukan tujuan utama. Inkado Riau hanya mampu meraih satu perak dan dua perunggu.

“Anak-anak sudah berjuang keras dan maksimal. Lawan-lawan memang lebih siap,” jelas pegawai Dispora Kota Pekanbaru ini.

Namun paling tidak, jelas Syaiful, para karateka belia ini sudah mencicipi salah satu kejuaraan berkelas nasional, dan ini akan menjadi pengalaman berharga yang  melecut mereka berprestasi di masa depan.

Satu perak berhasil diraih oleh Ario Permana Putra (kadet 1998/pelajar SMA 1 Pekanbaru) dari nomor kumite. Ario adalah salah satu karateka yang dibebani meraih emas. Namun peraih satu emas dan satu perunggu di kejuaraan karate internasional Kobe Osaka Internasional (KOI) di Kuala Lumpur (Malaysia) 2011 ini mengakui lawannya di final lebih tangguh.

“Saya sudah berjuang keras, tetapi lawan  lebih tangguh,” jelas Ario saat ditemui malam itu.

Dua medali perunggu diraih oleh Muhammad Kozimo D dan Abimanyu Wahyu Palagan (keduanya dari SD An Namiroh) yang turun di kelas pra-pemula dan pemula. Kozimo yang ditargetkan meraih emas, gagal lolos ke final dan hanya mendapat perunggu.

Berbeda dengan Kozimo dan Ario yang sudah sering mengikuti kejuaraan, keberhasilan Abimanyu meraih perunggu adalah sebuah kejutan.

Maklumlah, oleh para pelatihnya, Abimanyu hanya akan menambah jam terbang dalam kejuaraan ini. Pun, siswa kelas 5 SD An Namiroh ini juga baru sekali ini mengikuti kejuaraan karate.

“Yang ada dalam pikiran saya hanya bertanding, menang dan kalah urusan nanti. Tetapi alhamdulillah malah bisa dapat perunggu. Lawan yang mengalahkan saya dari Surabaya di semifinal akhirnya yang dapat emas,” ujar Abimanyu.

Menurut Syaiful , meski gagal mencapai prestasi yang ditargetkan, tetapi pihaknya tak mempermasalahkan. Menurutnya, anak-anak belia ini sudah memiliki bakat dan mental bertanding yang baik, tinggal terus mengasah dan memberi jam terbang mereka dengan mengikuti kejuaraan-kejuaraan secara kontinyu.

“Mereka masih belia, dan jalan mereka untuk berprestasi di masa datang masih sangat terbuka lebar. Tinggal bagaimana kita mengarahkan mereka,” ungkap Ketua Keluarga Sabuk Hitam (KSH) Inkado Korda Riau ini.

 Desember 2012 ini, sebagian dari mereka yang tampil di Jogjakarta akan mengikuti kejuaraan karate internasional Kobe Osaka Internasional (KOI) di Kuala Lumpur (Malaysia).

Di kejuaraan ini, para karateka Inkado Riau sering mengukir prestasi. “Kami anggap kejuaraan di Jogjakarta sebagai try-out untuk kejuaraan KOI di Kuala Lumpur ini. Semoga Riau kembali mengulang prestasi sebelum-sebelumnya,” ujar Syaiful yang diamini Ecep Supriadi.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook