Riau Pos Online - Pengrov IMI DKI Jaya menilai Sirkuit Bangkinang, Kampar, Riau yang akan dijadikan sebagai arena cabang balap motor PON Riau 2012 mendatang tidak layak. Pasalnya, sirkuit ini dibangun tanpa memprioritaskan keselamatan para pembalap yang akan berlaga.
Menurut Ketua Umum Pengprov IMI DKI, A Judiarto, tercatat ada tiga tikungan yakni di tikungan R-1, R-2, serta R-7 sangat membahayakan pebalap karena berhadapan dengan jurang.
“Terkesan Sirkuit ini dibuat asal-asalan tanpa memprioritaskan faktor safety bagi para pebalap. Untungya, setelah tecnical delegate dari IMI Pusat meninjau persiapan memutuskan untuk memasang barikade yang terdiri dari tumpukan ban agar lebih safety,” tandas Judiarto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/8).
Dikatakan, tim balap DKI Jaya telah meninjau kondisi sirkuit yang akan digunakan, dari tiga tikungan yang paling berbahaya adalah di tikungan R-1, karena dipastikan pebalap setelah melakukan start akan bergerombol di tikungan yang berhadapan langsung dengan jurang yang curam itu.
“Ini sangat menyulitkan bagi pebalap karena, mereka selepas start akan bergerombol. Ini yang paling membahayakan,” tandas Judiarto.
Pada kesempatan itu, Judiarto juga mengusulkan jika memang sirkuit di Bangkinang itu tidak layak, maka Pengprov DKI jaya siap menggelar ajang balap motor PON 2012 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
“Tapi jika memang daerah lain tidak keberatan dengan keberadaan Sirkuit Bangkinang kami tetap mendukung pelaksanaan cabang balap motor di Riau. Pasalnya, daerah lain belum mengetahui kondisi sirkuit itu,” ungkapnya lagi.
Kelayakan Sirkuit Bangkinang sendiri sudah ditinjau oleh Ketua Tim Technical Delegate Cabang Olahraga (Cabor) Bermotor PON XVIII, Eddy Horison. Meski sirkuit sudah bisa digunakan. Namun ada beberapa perbaikan.
‘’Venue sudah siap pakai dan mencapai 80 persen. Hanya beberapa saja yang kurang yakni gravel beds dan kerb,’’ ujarnya.
Eddy yang juga menjabat Kepala Biro Olahraga Balap Motor Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) ini menjelaskan, gravel beds adalah area pengereman motor. Sedangkan kerb adalah jalur putih di tepi jalur balap berfungsi sebagai pembatas jalur.
‘’Selain belum ada gravel beds dan kerb, listrik juga belum ada. Ya sekitar 20 persen lagilah Tim kurangnya,’’ ujarnya.
Tim balap DKI Jaya akan bereintikan 4 pembalap yakni Rafid Topan, M. Dwi Satria, Rey Ratukore dan M. Fadli. Dipercaya sebagai pelatih yakni Petrus Canisius dibantu Gandung Darmoko (pelatih fisik) dengan Eddy Saputra sebagai manajer tim.
Seperti diketahui, DKI Jaya menargetkan 3 medali emas dari cabang balap motor dan mewaspadai kekuatan tim balap motor DI Yogyakarta dan Jawa Timur.(arp/rmol/jpnn)