Laporan JPNN, London
Hanya menjaringkan 3 gol di Liga Champions musim lalu, Fernando Torres menorehkan sejarah bersama Chelsea. Dengan 3 gol pula, Torres mengukir sejumlah rekor di Euro 2012 bersama timnas Spanyol. Striker harus mencetak gol? Idealnya begitu. Tapi, bagi Torres, mencetak gol mungkin bukan prioritas utamanya. Sebab, sekalipun mampu mengoleksi banyak gol, bakal sia-sia apabila itu tidak memberikan dampak positif bagi klub yang dibelanya.
Gol Torres ke gawang Barcelona di Nou Camp (24/4) misalnya. Turun sebagai pemain pengganti, Torres mencetak gol krusial di masa injury time untuk membuat skor akhir menjadi seri 2-2. Chelsea pun akhirnya menembus ke final dengan agregat 3-2 dan menutupnya dengan juara.
Selain gol, assist juga tak kalah penting. Di Euro 2012, assist-nya kepada rekan seklub, Juan Mata, tidak hanya membuahkan gol keempat Spanyol ke gawang Italia dalam final Euro 2012 (1/7). Tapi, juga mengantarkan striker 28 tahun itu meraih top scorer. Torres juga mencatat rekor sebagai satu-satunya pemain yang mampu mencetak gol dalam dua final Euro. Sepanjang karirnya, pemain berjuluk El Nino tersebut memiliki statistik tidak pernah gagal dalam sebuah final di berbagai ajang baik klub maupun timnas.
Pelatih Chelsea Roberto di Matteo mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia memiliki pemain dengan karakter dan mentalitas seperti Torres. Sekalipun menjalani periode sulit, menjadi cadangan di Chelsea maupun Spanyol dan paceklik gol, Torres masih mampu menorehkan prestasi. ”Saya sangat bahagia dengan permainan Torres musim lalu. Saya bahkan telah mengatakan hal itu berulang kali,” kata Di Matteo seperti dilansir The Sun.
Tapi, menyongsong musim ini, Di Matteo tidak ingin membuat Torres terlena dalam pujian. Di Matteo memiliki ekspektasi lebih terhadap pemain termahal Inggris itu. Yakni, melihat Torres sebagai seorang predator di depan gawang seperti saat masih di Atletico Madrid dan Liverpool. ”Saya sudah berbicara dengannya. Liga Champions, Euro 2012, dan Sepatu Emas semestinya membuat dia percaya diri (pede) dan mengembalikan ketajaman serta produktivitasnya,” sambung pelatih yang di Chelsea musim lalu berstatus sebagai interim tersebut.
Vicente del Bosque, entrenador Spanyol, berpandangan sama dengan Di Matteo. Sebagai bagian dari tim, Torres memang wajib membantu timnya. Tapi, sebagai striker, pemilik 98 caps tersebut juga perlu selfish. Sebab, produktivitas gol tetap menjadi pertimbangan untuk menempati posisi sembilan (striker) dalam starter di La Furia Roja, sebutan Timnas Spanyol.(dns/zed)
