PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau keluar sebagai juara umum Open dan Festival Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate Shokaido 2023. Kejuaraan yang memperebutkan Piala Danrem 031/WB ini dipusatkan di Gelanggang Remaja, Jalan Sudirman, Pekanbaru sejak Jumat (12/5) hingga Ahad (15/5).
Dalam kegiatan yang disponsori Korem 031/WB, Polda Riau, Polresta Pekanbaru, BNI, Riau Pos, Pemko Pekanbaru, Forki, PTPN V, dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ini, Shokaido Riau meraih 13 medali emas, 15 perak, dan 21 perunggu. Selain trofi, Shokaido Riau berhak mendapatkan uang pembinaan Rp25 juta.
Peringkat II ditempati Inkai Riau setelah mengumpulkan 11 medali emas, 9 perak, dan 22 perunggu. Inkai Riau diberikan uang pembinaan Rp15 juta. Disusul TKC Inhil Riau di peringkat III dengan perolehan 11 emas, 4 perak, dan 10 perunggu serta berhak mendapatkan uang pembinaan Rp10 juta.
Komandan Korem (Danrem) 031/WB Brigjen TNI Dany Racka Andalasawan juga mengumumkan akan memberikan tambahan uang pembinaan kepada masing-masing juara umum, peringkat II, dan peringkat III sebesar Rp5 juta. Hal itu diberikan sebagai salah satu bentuk apresiasi dari Danrem 031/WB, Kapolda Riau, Wali Kota, dan Pemprov Riau.
Selain itu, panitia juga memberikan uang pembinaan buat best of the best atau atlet terbaik sebesar Rp1 juta dan uang pembinaan untuk seluruh juara pertama perseorangan maupun beregu sebesar Rp500 ribu. Total, panitia menyediakan Rp100 juta untuk kejurnas kali ini.
Untuk gelar best of the best kadet putra diraih Raditya Elang dari Dojo Inkanas PWI Riau. Best of the best kadet putri diraih Syahda Zivanna dari Inkai Riau, best of the best junior putra dirah M Afzan dari Polres Bengkalis, dan best of the best junior putri diraih Nesya dari Shokaido Riau.
Danrem Brigjen TNI Dany Racka Andalasawan mengatakan, kejuaraan ini merupakan salah satu tugas TNI, khususnya Angkatan Darat (AD) untuk membantu pemerintah daerah guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di cabang olahraga karate.
‘’Diharapkan dari kegiatan ini akan muncul atlet-atlet baru dan meningkatnya kualitas pertandingan sebagai persiapan untuk mengikuti Pra-PON dan PON. Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Danrem mengatakan, generasi muda harus sadar dirinya untuk bangkit secara bersama-sama dengan cara meningkatkan kualitas diri dan kemampuan diri agar kita menjadi generasi pemuda peduli dan petarung yang dapat mempertahankan kedaulatan negara.
“Kenapa saya katakan sebagai petarung? Karena bangsa Indonesia dapat menumbuhkan mental petarung sehingga dapat berkompetisi di tingkat regional maupun internasional. Kalau kita hanya mengandalkan kemampuan intelektual tetapi tidak dibarengi dengan mental petarung dan pejuang, maka maka akan tertinggal oleh bangsa lain,” ucapnya.
“Saya ucapkan selamat bagi yang telah berprestasi. Bagi yang belum berprestasi agar terus berlatih dan berlatih. Motto yang saya buat adalah kalah dan menang tetap adalah kawan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya acara ini sehingga acara ini berjalan dengan sukses,” tambahnya.
Ditambahkan Danrem, kejuaraan ini berkat kolaborasi dan sinergistas dengan Polda Riau, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kota Pekanbaru, TNI AL, AU, media serta perguruan karate serta sponsor yang ada di wilayah Riau.
Sementara itu, Ketua Pengprov Shokaido Riau, Agusman Sikumbang bersyukur atas prestasi yang diraih. ‘’Alhamdulillah memang dari awal kami menargetkan menjadi juara umum. Tentunya hasil ini berkat kerja keras semua tim sehingga anak-anak bisa berjuang dengan maksimal,’’ ujarnya.
“Ke depannya kami pasti akan kembali menggelar kejuaraan seperti ini. Hari ini (kemarin, red) kami melaksanakan kejuaraan nasional, mungkin tahun depan atau tahun berikutnya kami akan kembali menggelar kejuaraan lagi. Mudah-mudahan semua rencana ini kabulkan Allah SWT,” tambahnya.
Ketua Sabuk Hitam Pengprov Shokaido Riau, Yosrizal juga sangat bangga dengan hasil yang diperoleh ini. Pasalnya, sejak lima tahun keberadaan Shokaido Riau, sudah tiga kali meraih juara umum. ‘’Sebelumnya di Kejuaraan Piala Bupati Kabupaten Bengkalis dan Kejuaraan Forki Dumai,’’ ujarnya.
“Kalau dilihat dari hasil pertandingan tadi (kemarin, red), saya melihat semuanya bagus, tetapi kesempatan dan hokinya ada di masing-masing atlet kami. Usai Idulfitri ini sebenarnya mereka para atlet belum cukup mempersiapkan diri. Untuk Shokaido Riau, latihannya tiga kali dalam sehari dari usia dini umur 8 tahun sampai tingkat senior umur 27 tahun,” tambahnya.(dof)