Pesta Bir Ganggu Soliditas Punggawa Munchen

Olahraga | Rabu, 15 Mei 2013 - 07:43 WIB

Pesta Bir Ganggu Soliditas Punggawa Munchen
Frank Ribery. Foto: guardian.co.uk

MUNCHEN (RP) - Soliditas skuad Bayern Munchen sedang dalam ujian berat. Kurang dari sepuluh hari menjelang final Liga Champions kontra Borussia Dortmund, 25 Mei nanti, FC Hollywood terancam perpecahan. Pesta juara Bundesliga yang digelar di Allianz Arena, Sabtu kemarin (11/5) penyebabnya.

Sebelum selebrasi juara itu, tuan rumah Bayern pesta tiga gol ke gawang Augsburg. Dalam selebrasi gelar liga domestik ke-23 itu, hampir semua awak tim Bayern, mulai dari pemain hingga pelatih Jupp Heynckes,  larut dalam pesta bir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Persoalan serius itu dimulai dari ulah iseng bek Jerome Boateng yang mengejar dan mengguyurkan bir ke tubuh gelandang Frank Ribery.

Sebagai muslim, Ribery sebenarnya sudah berlari menghindari kejaran Boateng. Namun dia tetap saja kena guyuran bir itu. Tidak berhenti sampai di situ, penggawa Bayern lainnya pun juga ikut-ikutan mengguyur tubuh Ribery yang sudah terkapar di tanah dengan bir. Jadilah tubuh Ribery berbasah-basah bir.

Padahal, seperti dilansir di Daily Mail, sebelum pesta, dia sudah mewanti-wanti rekan-rekannya agar menjauhkan bir darinya. Tapi, tidak semua pemain mengerti pesannya itu, termasuk Boateng. Setelah peristiwa itu, Ribery bersumpah tidak mau berbicara lagi kepada Boateng.

Dia pun juga memilih untuk menjauh dari rekan-rekannya yang masih asyik berpesta bir. Reaksinya setelah itu cukup dingin. "Saya tidak akan berbicara lagi kepada Boateng. Dia kan sudah tahu kalau saya ini seorang muslim. Saya marah kepadanya (Boateng)," ujar Ribery.

Ribery bukan satu-satunya korban guyuran bir tersebut. Penjaga gawang Manuel Neuer bahkan mengincar "korban" dari luar arena. Dengan genitnya, pemain nasional Jerman itu mengincar gadis yang kebetulan berada dekat lapangan. Ogah bernasib seperti Ribery, si gadis itu memilih kabur.

Heynckes menyebut pesta bir yang dilakukan anak asuhnya ini lebih kepada pelampiasan setelah semusim mengejar title liga domestik. "Saya lebih suka mandi bir ketimbang harus menarik otot kaki dan mencoba berlari menghindarinya," jelas Heynckes. (ren/ruk)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook