MADRID (RIAUPOS.CO) - Semifinal Liga Champions musim ini diisi oleh Real Madrid yang merupakan raja Liga Champions dan tiga klub yang berambisi mengukir kejayaan di Eropa, yaitu Chelsea, Manchester City, dan Paris Saint-Germain (PSG).
Madrid adalah Raja Eropa dengan bukti lewat gelar terbanyak di Liga Champions. Los Blancos punya koleksi 13 gelar juara, unggul jauh atas klub-klub lain di Eropa. Klub terdekat dengan Madrid adalah AC Milan yang baru memiliki tujuh gelar Liga Champions.
Dalam satu dekade terakhir, Madrid masih menunjukkan kehebatan mereka saat berkiprah di Liga Champions lewat torehan empat gelar juara. Bahkan bersama Zinedine Zidane, Madrid jadi tim pertama yang mampu merebut tiga gelar beruntun.
Kemampuan Zidane dan Madrid bakal kembali diuji di semifinal Liga Champions musim ini saat mereka dikelilingi oleh tiga klub kaya baru di Eropa.
Chelsea yang bakal jadi lawan Madrid di semifinal Liga Champions mulai naik kelas jadi tim elite Eropa sejak dimiliki oleh Roman Abramovich pada dekade 2003. Meski sebelumnya sempat menjuarai Piala Winners 1997/1998, nama Chelsea baru mulai diwaspadai sejak berada di tangan Abramovich.
Guyuran uang Abramovich membuat Chelsea bisa mendatangkan banyak pemain bintang sejak 2004. Chelsea mulai rutin memenangi gelar Liga Inggris dan akhirnya bisa jadi juara di level Eropa.
Sejak era Abramovich, Chelsea tercatat menjadi juara Liga Inggris lima kali, dua kali merebut trofi Liga Europa, dan satu kali juara Liga Champions. Hal itu masih ditambah tiga trofi Piala Liga dan lima trofi Piala FA.
Dibandingkan klub kaya baru lainnya, Chelsea yang telah lebih dulu membangun kekuatan sudah bisa memetik hasil manis dengan trofi di level Eropa.
Namun tentu The Blues berharap bisa mengulangi kejayaan meraih trofi Liga Champions 2011/2012 di Liga Champions musim ini.
Untuk bisa mewujudkan hal itu, mereka harus bentrok dengan Madrid yang punya pengalaman lebih baik di ajang Liga Champions lantaran masih diperkuat sejumlah pemain senior macam Sergio Ramos, Luka Modric, Casemiro, Toni Kroos, dan Karim Benzema.
Semifinal lainnya bakal mempertemukan PSG vs Manchester City. Keduanya adalah penguasa liga, namun masih kesulitan mendapatkan gelar di Eropa.
PSG dan City pun terbilang hampir serupa dalam menapak jejak menjadi klub elite di Eropa.
PSG dibeli oleh Nasser Al-Khelaifi pada 2011 dan sejak saat itu PSG menjelma jadi penguasa Liga Prancis. Walaupun PSG masuk jajaran klub populer di Prancis, namun PSG baru punya dua gelar juara sebelum era 2011.
Begitu Al-Khelaifi datang, PSG merebut tujuh gelar Ligue 1, lima gelar Piala Prancis, dan enam gelar Piala Liga.
Meski berkuasa di kompetisi domestik, PSG masih kesulitan berjaya di kompetisi Liga Champions. Catatan terbaik PSG adalah jadi runner up Liga Champions musim lalu.
Seperti halnya PSG, City juga naik level di era 2010-an. Dibeli oleh Sheikh Mansour pada 2008, City melejit lewat pembelian sejumlah pemain berkualitas.
Di tengah ketatnya persaingan Liga Inggris, City jadi klub dengan gelar terbanyak di era 2010-an lewat empat gelar. City juga mampu memenangkan dua Piala FA dan lima Piala Liga.
Namun City juga belum sanggup merebut gelar di Liga Champions. Capaian terbaik City adalah babak semifinal.
Menariknya, baik PSG maupun Man City sama-sama hanya punya satu trofi di level Eropa, yaitu Piala Winners. City menang di musim 1969/1970 sedangkan PSG jadi juara di 1995/1996.
PSG dan City bakal bentrok memperebutkan satu tiket ke final dalam upaya melanjutkan mimpi mereka memenangkan Liga Champions untuk kali pertama.
Sumber: Mirror/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun