Pembuktian Semangat

Olahraga | Minggu, 15 April 2012 - 07:15 WIB

Pembuktian Semangat
Selebrasi Patrice Nzekou usai mencetak gol ke gawang PSAP Sigli di Stadion Sport Center Kuansing, Sabtu (14/4/2012) petang. (Foto: teguh prihatna/riaupos)

PEKANBARU (RP) - PSPS Pekanbaru berhasil menuntaskan dendam pada pertandingan Sabtu (14/4) petang di Stadion Sport Center Kuansing menjamu PSAP Sigli. Nzekou Cs berhasil mencukur lawan tiga gol tanpa balas pada pertandingan di bawah guyuran hujan tersebut. Pada pertandingan putaran pertama, PSPS menyerah dengan skor 3-2 di Sigli. Dengan kemenangan ini, PSPS merangsek ke posisi papan tengah klasemen sementara dengan poin 24 dari 19 kali pertandingan.

Anak asuh Mundari Karya tersebut baru berhasil memecah kebuntuan pada menit 70 melalui sepakan keras Ade Suhendra. Memang, PSPS tampak sulit menembus gawang Laskar Aneuk Nanggore pada pertandingan kemarin yang dijaga Fakrurrazi. Namun lewat gol pembuka Ade itu membuat Seiko Camara Cs melemah. Gol kedua PSPS tercipta pada menit 80 melalui kaki Zainal Arif dan ditambah satu gol lagi melalui Patrice Nzekou tiga menit sesudahnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mundari Karya mengaku senang dan bangga dengan hasil yang diraih anak asuhnya. Menurutnya, perjuangan keras dan semangat Askar Bertuah selama 90 menit pertandingan patut diacungi jempol. ‘’Kemenangan ini hanya semangat para pemain yang patut diacungi jempol. Itu yang sangat terlihat di lapangan, semoga bisa terus dipertahankan anak-anak,’’ paparnya di ruang ganti pemain.

Meski meraih tiga poin penuh, Mundari mengaku permainan anak asuhnya masih di bawah performa. Karena itu, waktu tersisa jelang laga tandang selanjutnya, PSPS tak dapat libur dan langsung bertolak ke Pekanbaru untuk menjalani latihan. ‘’Permainan belum sepenuhnya seperti level PSPS, jadi kita akan poles lagi tentunya,’’ lanjutnya.

Sementara pelatih PSAP Sigli, Armand mengatakan, setelah gol pertama PSPS, tim asuhannya terlihat kacau dan melemah di dua puluh menit pertandingan berakhir. Namun, ia tetap puas dengan tim yang dibawa ke Teluk Kuantan meski hanya 14 pemain.

‘’Sudah bagus, ada beberapa pemain yang baru tampil dan ini merupakan laga perdana mereka, karena lima pemain absen akibat cedera dan akumulasi kartu. Terlebih lawan bermain bagus dan banyak perubahan di putaran kedua ini,’’ akunya.

Kembali ke pertandingan, anak asuh Mundari Karya langsung memberi tekanan sejak menit pertama dimulai. Guyuran hujan di Stadion Sport Center Kuansing petang kemarin tak menyurutkan semangat Askar Theking, suporter setia PSPS dalam medukung timnya yang terus melancarkan serangan di pertahanan Bustami Cs.

Berkali-kali di sepuluh menit pertama pertandingan, Nzekou dari sisi kiri dan April Hadi dari kanan berulang kali memberi umpan ke mulut gawang PSAP Sigli. Sayang, Arif dan Roberto belum mampu memaksimalkan bola-bola lambung tersebut.

Berjalan lima belas menit pertandingan di lapangan, PSAP melalui striker asingnya, Seiko Camara dua kali mengancam gawang PSPS yang dijaga kiper ketiganya, Susanto. Melihat kondisi ini, Mundari yang petang itu mengenakan kaos merah berkerah dipadu celana pendek tak henti memberi instruksi di pinggir lapangan meski hujan tak henti mengguyur.

Di menit 20, PSPS lagi-lagi memborbardir pertahanan lawan. Setelah Zainal Arif dijatuhkan di luar kotak penalti, tendangan bebas Ade Suhendra masih membentur tembok pertahanan lawan. Gempuran terus dilakukan, kali ini April Hadi yang coba mengubah kedudukan. Namun bola sundulannya masih mampu ditepis Fakrurrazi setelah dapat umpan matang dari Nzekou. Bola yang ditepis pun masih dapat disambut Ade yang menutup kelumit di depan gawang dengan tendangan kerasnya yang melenceng tipis di atas mistar gawang.

Sontak bertubi-tubinya serangan ini membuat Mundari yang sudah basah kuyup di pinggir lapangan jadi terperanjat beberapa kali. Hingga memasuki 30 menit pertama skor masih 0-0 untuk kedua tim. Meski sebelumnya di menit 28 sempat terjadi ketegangan di mana setelah Ki Joo Hwan ditabrak keras Nanda Zulmi. Akibatnya, Nanda harus diganjar kartu kuning.

Sedikit terprovokasi, membuat Sayuti lewat kelincahannya berkali-kali coba mengobrak-abrik jantung pertahanan PSPS. Memasuki menit 31, PSAP dapat peluang emas melalui tendangan bebas Ferry Komol. Beruntung sepakan keras dari seperempat lapangan tersebut tepat di pangkuan Susanto.

Tak ingin dapat tekanan, PSPS coba bangkit. Kembali mereka menguasai bola dan coba membongkar pertahanan lawan yang memang sangat rapat di babak pertama kemarin. Dari sekian peluang yang tercipta, tercatat Nzekou yang sangat memiliki kesempatan emas menjebol gawang lawan.

Terjadi dari kesalahan komunikasi antara bek PSAP yang coba membuang bola ternyata tepat di depan pemain Kamerun bernomor punggung 10 tersebut. Sayang, meski sudah berhadapan dengan kiper, bola sepakannya masih melenceng tipis di kiri gawang. Tampak tak puas dengan penampilan Roberto yang minim kontribusi di depan, Mundari memasukkan M Zahrul dan menarik keluar pemain Paraguay itu pada tiga menit sebelum berakhirnya babak pertama. Tambahan waktu dua menit yang diberi wasit Djumadi Effendi ternyata tetap tak mengubah kedudukan 0-0.

Memasuki babak kedua, PSPS langsung tancap gas. Di lima menit pertandingan berjalan, peluang terus tercipta dari kaki April, Arif dan Nzekou. Namun para punggawa di lini depan PSPS tersebut belum mampu menjebol gawang. Suasana lapangan yang terus diguyur hujan di pertandingan kemarin juga membuat anak-anak PSPS terlihat sulit bermain dari kaki ke kaki. Di menit 53, Zainal Arif dapat kesempatan emas setelah sundulannya mental kembali ke kakinya. Namun posisi yang kurang baik di mulut gawang membuatnya gagal memanfaatkan peluang. Bahkan, lapangan yang licin membuat Agus Cima harus menjegal keras Steambiaso dan membuatnya diganjar kartu kuning.

Peluang lain didapat PSPS di menit 60. Setelah Nzekou dijatuhkan di luar kotak penalti, tendangan bebas yang diambil Nzekou masih dapat ditepis kiper. Ki Joo dengan posturnya yang tinggi berhasil menyundul bola muntah tersebut, namun lagi-lagi belum mampu mengubah kedudukan karena bola sundulannya masih melenceng tipis di atas kanan mistar gawang.

Kelincahan Nzekou di jantung pertahanan lawan membuatnya berulang kali harus diganjar keras anak-anak PSAP. Malang, Abdul Faisal ketika menghentikan pergerakan Nzekou harus diganjar kartu kuning. Tendangan bebas diambil Ade masih saja dapat ditepis.  Setelah berkali-kali melesakkan tendangan keras ke mulut gawang lawan baik Ade maupun April masih saja belum mampu membuahkan gol. Baru pada menit 70, melalui tendangan keras, Ade berhasil menggetarkan jala gawang Fakrurrazi setelah dua kali percobaan. Skor berubah jadi 1-0 di sisa waktu 20 menit.

Sisa waktu sepuluh menit, Mundari menarik keluar Ade Suhendra karena mengalami sedikit cedera. Michael Orah dipercaya menggantikannya. Tak lama berselang, melalui umpan matang Nzekou setelah sebelumnya berkali-kali gagal menambah keunggulan, Zainal Arif menggandakan keunggulan jadi 2-0 tepat di menit 80.

Menyadari sudah unggul dua gol, Mundari coba menyimpan kekuatan. Ambrizal ditarik keluar digantikan Danil Junaidi untuk menambah lini pertahanan. Hanya berselang tiga menit dari gol kedua, akhirnya Nzekou menuntaskan rasa penasarannya setelah berhasil menjebol gawang.

Gol indah itu tercipta setelah Nzekou menerima umpan dari Arif, menahan bola lebih dulu dengan dada dan langsung melesakkan tendangan kaki kiri. Tiga gol PSPS unggul. Satu menit tambahan waktu, skor akhir tetap 3-0 dan memastikan PSPS mengantongi tiga poin.

Manajer PSPS, Boy Sabirin tampak puas, karena kemenangan ini jadi modal awal bagi tim yang akan menghadapi dua laga tandang pekan depan. ‘’Semoga jadi penyemangat mereka di tandang nanti, karena lawan yang dihadapi merupakan tim kuat, ‘’ tutur Boy.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook