Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru denniandrian@riaupos.co
Belum dibayarnya hak pemain PSPS oleh pihak manajemen, membuat beberapa pemain menolak untuk bertanding menjamu Pelita Bandung Raya (PBR) yang dijadwalkan digelar 20 Agustus di Stadion Rumbai.
“Saya secara pribadi tidak akan mau main. Manajemen sangat kurang memperhatikan pemain. Saat Idul Fitri kami tidak dapat satu rupiah pun dari manajemen,” ujar bek PSPS Daniel Junaidi, Selasa (13/8).
Hal senada diungkapkan geladang April Hadi. “Kami hanya perlu kejelasan mengenai nasib kami. Kami berharap manajemen mau berkoordinasi dan berkumpul bersama pemain untuk membicarakan permasalahan keuangan PSPS. Kalaupun memang tidak ada bisa kami terima,” tuturnya.
April berharap pihak manajemen cepat menemui pemain, sebelum laga menjamu PBR nanti. “Kalau manajemen tidak menjumpai kami, saya pastikan semua pemain menolak untuk bermain saat menjamu Pelita mendatang,” tegasnya.
Sementara itu karteker pelatih PSPS, Afrizal Tanjung saat di hubungi mengaku dirinya tidak bisa berbuat banyak jika pemain memutuskan mogok bertanding. “Saya pribadi tidak bisa berbuat banyak karena gaji memang hak mereka,” ujarnya.
“Jadi manajemen harus memenuhi permintaan pemain. Mereka pasti ada alasan sendiri mengapa mereka menolak. Pada prinsipnya saya mendukung apapun menjadi tindakan anak-anak, namun hati nurani saya masih mengimbau agar anak-anak mau menyelesaikan beberapa laga lagi. Yang ditakutkan kalau mundur sekarang, PSPS turun ke Divisi 1. Ini yang tidak diinginkan,” tambahnya.(*3/aga)