Napak Tilas Euro 2004

Olahraga | Kamis, 14 Juni 2012 - 10:39 WIB

LVIV (RP) - Peta persaingan di grup B Euro 2012 semakin sengit. Perburuan tiket menuju perempatfinal berjalan seru dan harus ditentukan sampai laga pamungkas. Portugal yang kalah 0-1 oleh Jerman pada laga perdana (10/6), kini membuka peluang lolos setelah mengalahkan Denmark 3-2 di Lviv Arena, Lviv, Ukraina, dini hari tadi.

Kemenangan ini membuat Portugal mengemas 3 poin hasil dari dua laga. Angka yang sama dikoleksi Denmark yang pada laga pertama secara mengejutkan mengalahkan Belanda 1-0.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Portugal mengawal pesta kemenangan lewat gol hasil sundulan Pepe pada menit ke-24. Seleccao —julukan Portugal— semakin di atas angin ketika Helder Postiga mencetak gol cantik 12 menit berselang. Namun, Denmark langsung merespons. Nicklas Bendtner mencetak gol balasan pada menit ke-41.

Lagi-lagi Bendtner menjadi mimpi buruk bagi Portugal. Penyerang Denmark itu mencetak gol kedua juga lewat sundulan pada menit ke-80. Tapi, Portugal belum habis. Empat menit jelang peluit panjang berbunyi, pemain pengganti Silvestre Varela melesakkan tendangan keras yang tak mampu dibendung kiper Denmark Stephan Andersen. Varela mencetak gol hanya satu menit setelah masuk menggantikan Raul Meireles.

Portugal akan lolos jika memenangi laga terakhir melawan Belanda (17/6). Tentu dengan syarat Denmark keok saat meladeni Jerman. Perjalanan Portugal sejauh ini mirip dengan penampilan mereka pada Euro 2004. Kala itu mereka kalah 1-2 oleh Yunani di laga pertama. Tapi, Seleccao kemudian sukses melenggang ke final meski akhirnya kalah lagi di tangan Yunani.  

Denmark memang bukan lawan yang mudah bagi Portugal. Saat kali terakhir bertemu di fase grup Euro 1996, Portugal hanya berbagi angka 1-1 di Hillsborough, Inggris. Sedangkan pada ajang kualifikasi grup H Euro 2012, Portugal dan Denmark saling mengalahkan dalam dua kali pertemuan.

Sebetulnya Denmark lebih mendominasi laga kali ini. Beberapa peluang dimiliki Tim Dinamit. Salah satunya adalah tembakan Christian Eriksen pada menit ketujuh. Beruntung, bola masih bisa diblok bek Portugal Pepe. Portugal baru berani menekan balik setelah pertandingan memasuki menit ke-20.

Portugal memainkan banyak bola-bola panjang. Pelatih Paulo Bento tidak memiliki pilihan lain karena semua gelandang Seleccao memiliki tipikal pekerja. Tidak ada satupun yang memiliki visi dan kreativitas mumpuni. Alhasil kombinasi trisula penyerang Portugal Nani-Helder Postiga-Cristiano Ronaldo tidak bisa mengembangkan permainan karena suplai bola yang terbatas.

Gol pertama Portugal lahir dari proses set piece. Sepak pojok Joao Motinho disambut dengan sundulan Pepe. Sedangkan gol kedua yang dicetak Postiga lahir akibat lemahnya bek kiri Denmark Simon Poulsen. Winger Portugal Nani mampu melepaskan diri dan memberikan assist untuk Postiga.(nur/dra/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook