KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) – Yamaha memang berhasil menyelesaikan masalah top speed yang sepanjang tahun lalu menjadi titik keluhan Fabio Quartararo. Namum, pada hari terakhir tes pramusim MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, Ahad (12/2/2023) masalah lainnya muncul. Yamaha YZR-M1 sangat lemah dalam memburu time attack. Atau kecepatan satu lap.
Hal itu diketahui karena, baik Quartararo dan Franco Morbidelli menghadapi masalah yang sama. YZR-M1 dilaporkan tidak bisa tampil maksimal saat menggunakan ban baru dan volume bahan bakar dalam tangki minimal. Padahal setingan itulah yang diperlukan dalam sesi kualifikasi.
”(Memang) aku hanya bisa melakukan time attack sekali. Karena hujan tiba-tiba turun (pada tes hari ketiga). Tetapi kalaupun aku punya kesempatan untuk melakukannya lagi, aku rasa tidak akan bisa meraih waktu lap lebih baik,” ungkap Morbidelli dilansir Crash.
Pada hari terakhir, catatan waktu tercepat Quartararo dan Morbidelli terjerumus di papan bawah. Yakni, menduduki posisi 19 dan 20 secara berurutan.
”Kami tidak bisa meraih (1 menit) 57 (detik) seperti mereka (rider Ducati Luca Marini dan Francesco Bagnaia). Kami hanya mampu meraih (1 menit) 58 (detik),” tandasnya.
Masalah menjadi sangat mendesak untuk diselesaikan. Karena mulai tahun ini MotoGP memperkenalkan sprint race. Balapan berdurasi setengah balapan reguler tersebut digelar pada Sabtu.
Berbeda dengan F1 dan WSBK, sprint race MotoGP tidak digunakan untuk menentukan posisi start untuk balapan Minggu. Posisi start akan tetap ditentukan dengan kualifikasi. Artinya dua balapan pada Sabtu dan Minggu posisi start-nya sama.
Nah, jika seorang rider lemah dalam kualifikasi dan gagal mendapatkan posisi start di baris-baris depan, mereka akan kehilangan banyak peluang untuk bertarung berebut podium. Tentu saja akan berdampak pada perolehan poin. Karena sprint race menawarkan poin setengah dari balapan Minggu.
Kabar positifnya, YZR-M1 tampil bagus di simulasi balapan. Morbidelli menyebut YZR-M1 sangat cepat saat menggunakan ban bekas. Manajemen ban juga bisa dijaga dengan baik.
“Hari ini (Mingg) aku merasa ada kemajuan besar di sejumlah area. Menggunakan ban bekas aku merasa sangat senang. Aku melibas 22 lap dengan ban bekas dan mencatat waktu 2 menit (0.0),” tambah Quartararo dilansir Crash.
”Tapi begitu mengganti ban dengan yang baru, rasanya seperti mimpi buruk,” tambahnya mengamini komentar Morbidelli.
”Tahun lalu, kami sebenarnya juga kesulitan dengan kualifikasi. Tapi tidak tertinggal sampai 1 detik seperti sekarang.”
Masalah serupa mengingatkan pada Suzuki beberapa musim lalu. Mereka selalu kompetitif menjelang akhir-akhir balapan. Namun, sulit bertarung saat ban masih baru dan bahan bakar penuh.
Suzuki juga kesulitan menemukan setingan yang pas untuk kualifikasi. Baik Joan Mir dan Alex Rins langganan start dari barisan ketiga atau lebih buruk. Meski demikian, keduanya akan bangkit saat paro kedua balapan dan memburu rider-rider di depan. Tentu saja kondisi seperti itu sungguh berisiko. Di tengah grid MotoGP yang semakin kompetitif, kehilangan waktu sedikit saja di awal lomba akan sangat berdampak pada hasilnya.
Baik Quartararo dan Morbidelli berharap Yamaha bisa segera menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Masih ada satu bulan sebelum tes pramusim kedua MotoGP bakal digelar di Sirkuit Portimao, Portugal, pada 11-12 Maret.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman