CATATAN SEPAKBOLA

Demi Valverde, Zidane Harus Ubah Formasi

Olahraga | Selasa, 14 Januari 2020 - 16:02 WIB

Demi Valverde, Zidane Harus Ubah Formasi
Federico Valverde (belakang) saat melakukan takling keras kepada Alvaro Morato yang berbuah kartu merah untuknya dalam final Piala Super Spanyol 2020 di Jeddah, Senin (13/1/2020) dini hari. (EPA/MIRROR)

Oleh Hary B Koriun

PERHELATAN Piala Super Spanyol dengan format baru yang digelar di Jeddah, Arab Saudi, mempertegas kebintangan salah satu anak muda Real Madrid, Federico Valverde.


Dalam pertandingan final melawan Athletico Madrid, Valverde mendapatkan kartu merah di extra time setelah melakukan professional fault terhadap Alvaro Morata. Dia orang terakhir yang terlambat menghentikan laju mantan rekannya di Madrid tersebut. Yang dilakukannya kemudian adalah melakukan tekel keras dari belakang. Kartu merah langsung diberikan wasit kepadanya.

Namun kartu merah tersebut tidak bisa membendung para panelis yang memilih pemain terbaik pertandingan final. Peran Valverde yang begitu dominan di final tersebut --termasuk saat semifinal melawan Valencia-- membuat dia dipilih sebagai pemain terbaik. Agak kontroversial memang. Sebab selama ini sangat jarang pemain yang diusir dari lapangan mendapatkan penghargaan itu. Tapi begitulah, magis Valverde tak bisa ditangkal oleh para panelis.

Madrid membeli Fede Valverde dari klub Atletico Penarol pada pertengahan tahun 2016 atau ketika masih 18 tahun. Kemauan Madrid mengeluarkan uang lima juta euro menjadi alasan Penarol melepas Valverde ke El Real.

Valverde merupakan pemain yang sudah dipantau oleh banyak klub Eropa sejak 2014. Arsenal, Manchester United, dan Barcelona mengincar gelandang berjuluk "Si Burung Kecil" tersebut.

Seperti ditulis Mirror, Wakil Presiden Penarol, Rodolfo Catino, menjelaskan, klub-klub tersebut tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapat Valverde. Termasuk Barcelona. Mereka menganggap harga remaja kurus itu terlalu tinggi.

"Barcelona tidak mau membayar harga yang diminta, mereka tidak mendekati harga yang kami inginkan. Mereka kehilangan pemain hebat karena tidak melakukan upaya secara finansial," jelas Catino dikutip dari AS.

Mendapat penilaian positif dari Direktur olahraga Madrid, Juni Calafat, Valverde nyaris gagal berkostum Los Blancos karena dinilai mengalami kekurangan gizi oleh pihak medis Madrid. Madrid akhirnya memutuskan membeli Valverde dan menempatkannya di tim Castilla atau tim cadangan Madrid pada musim 2016/2017. Sukses tampil apik di tim Castilla, Madrid kemudian memutuskan meminjamkan Valverde ke Deportivo La Coruna pada musim 2017/2018.

Sejak musim lalu, saat Santiago Solari menangani tim menggantikan Julen Lopetegui, Valverde mulai mendapat tempat di tim utama Madrid. Solari memang menaikkan level mantan anak-anak asuhannya di Castilla ke tim utama Madrid ketik kondisi tim babak-belur saat ditangani Lopetegui. Dipecatnya Solari dan digantikan Zinedine Zidane di akhir musim, membuat banyak pemain muda itu dikembalikan ke Castilla. Namun tidak untuk Valverde. Zidane mengaku suka dengan gaya anak muda yang satu ini.

Musim ini jumlah menit bermain gelandang asal Uruguay itu pun bertambah. Menurut catatan statistik Transfermarkt, Valverde memiliki kemampuan beroperasi di berbagai posisi di lini tengah bahkan menjadi bek tengah, namun posisi gelandang tengah merupakan yang paling ideal bagi peraih silver ball dalam Piala Dunia U-20 2017.

Valverde merupakan gelandang tengah yang mampu memainkan bola dengan baik dan memiliki kemampuan menggocek lawan. Tidak heran Valverde kerap menggiring bola dan menciptakan peluang bagi rekan-rekannya. Poin plus Valverde bertambah karena kepiawaian memberi umpan-umpan jauh. Dia juga memiliki kemampuan pressing ketat kepada lawan yang sedang membawa bola, baik saat menyerang maupun bertahan. Kemampuannya yang satu ini bahkan dianggap lebih bagus dari Casemiro.

Dengan demikian Valverde pun merupakan pemain yang aktif dalam bertahan dan menyerang. Belum lagi dengan ketahanan fisik yang kini sudah meningkat sehingga membuatnya mampu menjelajah lapangan dengan baik. 

Meningkat pesatnya kemampuan Valverde membuat Zidane memutar otak bagaimana agar bisa memainkannya di  setiap pertandingan. Persoalannya, formasi 4-3-3 dengan Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric di lini tengah, rasanya sulit digeser. Ketiganya adalah ruh permainan Madrid. Hal ini juga yang membuat Isco harus sering di bangku cadangan, Dani Ceballos memilih hengkang ke Arsenal, dan Marcos Llorente memilih menyeberang ke Athletico.

Di Piala Super Spanyol ini, untuk pertama kalinya, Zidane mengubah komposisi dari 4-3-3 menjadi 4-3-2-1, sebuah formasi yang dulu sangat identik dengan Carlo Ancelotti saat membawa kejayaan di AC Milan. Formasi yang dikenal dengan formasi pohon beringin ini nampaknya adalah cara Zidane agar Valverde terlibat dalam permainan Madrid tanpa harus mencadangkan Kroos, Modric, atau Casimero.

Dengan formasi ini, Valverde berada sederet dengan Kroos, Casemiro untuk tiga gelandang tengah. Modric dimajukan bersama Isco untuk menopang penyerang tunggal Luka Jovic yang menggantikan peran Karim Benzema yang tengah cedera. Komposisi ini, kata Zidane, lebih plastis dan memberikan ruang kepada bek kanan-kiri, Dani Carvajal dan Ferland Mendy, untuk naik sebagai sayap saat menyerang.

Yang menjadi korban dengan formasi ini adalah sayap-sayap Madrid. Vinicius Junior dan Rodrygo harus parkir sebagai pemain cadangan. Tidak tahu nanti seperti apa peran Gareth Bale kalau dia sembuh dari cederanya dengan formasi ini jika tetap diteruskan oleh Zidane di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Namun, dengan formasi yang memenuhkan penguasaan lapangan tengah ini sudah terbukti ampuh. Di semifinal, Valencia yang di La Liga sulit ditaklukkan, berhasil dikalahkan dengan skor 3-1 setelah unggul 3-0 lebih dulu. Lalu, Atletico Madrid yang berambisi menghancurkan rival abadi sekota itu dibuat harus bertarung sampai 120 menit sebelum akhirnya harus menyelesaikannya dengan kekalahan di adu penalti.

Valverde memang sedang mencuri perhatian. Dan, banyak orang yakin, Madrid tak perlu mengeluarkan uang triliunan untuk membeli Paul Pogba, karena seorang Valverde sudah menjelaskan bahwa dirinya bisa lebih baik dari Pogba.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook