MIFTAHUL JANNAH, JUARA 2 KEJURDA TENIS MEJA MALAY CUP 2011

Sempat Dipaksa Orang Tua ke Catur

Olahraga | Sabtu, 14 Januari 2012 - 10:23 WIB

Laporan Juprison, Teluk Kuantan redaksi@riaupos.com

Miftahul Jannah merupakan salah seorang atlet potensial yang masih belia di cabang tenis meja.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di usia yang masih 11 tahun, ia sukses meraih juara kedua di ajang Kejuaraan Daerah Tenis Meja Malay Cup tahun 2011 untuk tingkat SD.

Sejak usia sembilan tahun, murid perempuan kelas 5 di SDN 001 Desa Pasarbaru Pangean itu, didukung bahkan dipaksa oleh sang ayah, yang memang berlatar belakang pendidikan olah raga, agar anaknya itu menguasai salah satu cabang olah raga.

Miftahul Jannah yang terlahir dari pasangan Khadir Yus dan Anna Sari Pasaribu SPdI, sempat dipaksa oleh sang ayah untuk menekuni cabang olah catur.

Kenapa catur yang dipaksakan kepada anaknya yang ketiga dari empat bersaudara itu, Khaidir mengaku, catur merupakan kepandaian sekaligus hobi yang tengah dirasakannya sendiri.

Namun, kata Khaidir, anak yang tadinya terus dipaksa dan diberikan segala kemudahan kepadanya untuk bisa menguasai catur ini, ternyata usahanya agar anaknya sukses di catur sia-sia belaka.

“Memang hobi dan kemampuan anak kita itu tidak bisa kita paksakan, buktinya saya gagal mengarahkan anak saya kepada hobi yang juga saya dalami,” aku bapak empat anak itu.

Namun upayanya untuk menjadikan anaknya menjadi atlet tidak terhenti sampai di situ, Khaidir mencoba peruntungan anaknya ke cabang olah raga lain. Miftahul Jannah mulai diperkenalkan oleh ayahnya pada permainan tenis meja.

Diakui pria yang kini menjabat Kepala SDN 011 Desa Pauh Angit, Pangean itu, awalnya dirinya melihat anaknya tidak begitu tertarik dengan olah raga memakai bath itu. Kali ini, Khaidir tidak mau memaksa.

Justru dia memberikan kebebasan kepada anaknya untuk menikmati olah raga yang terkenal di Cina ini.

Dalam perjalannya, diceritakan Khaidir, Miftahul terus bermain dan berlatih. Alhasil, ia semakin cinta dan menikmatinya. Bahkan saking cinta dan senangnya dengan olah raga ini, Miftahul seakan tidak mau dipisahkan dengan olah raga ini.

Seiring dengan itu, Miftahul mencoba mengikuti perlombaan untuk tingkat SD se-Kuansing di Teluk Kuantan tahun lalu. Di luar dugaan, ia langsung berhasil meraih juara pertama.

Kemudian, juga meraih juara pertama di ajang O2SN tingkat SD 2011. Sepertinya, Miftahul seakan tidak terkalahkan untuk seumuran dirinya. Hingga akhirnya, beberapa bulan setelahnya, Miftahul yang ingin menjadi atlet nasional itu, meski masih di bangku SD, mencoba peruntungan mengikuti Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (Porpeda) Kuansing beberapa bulan lalu.

”Alhamdulillah, untuk semua tingkatan usia, ia sukses meraih juara kedua. Dan sebelumnya, ia juga meraih juara dua pada Kejurda Malay Cup di Pekanbaru untuk tingkat SD. Dengan torehan prestasinya itu, kini, Miftahul Jannah menjadi andalan Kuansing untuk mengikuti O2SN tingkat provinsi.

Keinginan kedua orang tuanya agar Miftahul Jannah menekuni salah satu cabang olah raga terpenuhi sudah. Khaidir mengungkapkan, di balik semua itu, dirinya beserta istri sangat mendukung sepenuhnya agar anaknya kelak benar-benar menjadi atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama daerah, dan negara.

Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan Kuansing, Drs H Alwis MSi melalui Kabid Pendidikan SD/MI dan Sekolah Luar Biasa, Jupirman SPd  mengatakan, pihaknya bersyukur ada anak didiknya yang merupakan cikal bakal atlet daerah hingga nasional. “Kita sangat mendukung Miftahul, karena ini adalah harapan,” kata-nya.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook