JAKARTA (RP) - Gerah melihat kisruh dalam penyatuan timnas Indonesia, Semen Padang FC (SP) mengambil langkah berani.
Mereka siap menarik seluruh pemain dari Timnas jika belum ada realisasi harmonisasi Timnas di bawah Joint Committee (JC) dan memastikan Timnas hanya satu.
Komisaris PT Kabau Sirah Semen Padang Toto Sudibyo menjelaskan bahwa pihaknya merasa resah dengan dualisme Timnas saat ini.
Karena itu, pihaknya berusaha mendorong agar dalam waktu dekat tak ada lagi dualisme timnas, salah satunya dengan menarik pemain dari Timnas.
“Kami ingin fungsi harmonisasi JC itu berjalan. Jika tidak bisa, maka Semen Padang mengambil sikap agar harmonisasi bisa segera terjadi,” katanya di Jakarta, Jumat (12/10).
Dengan jumlah 9 pemain di Timnas saat ini dimana sebagian besar pemain adalah pemain inti, Toto yakin permintaan Semen Padang akan didengar.
Pihaknya juga merasa terganggu karena pemain klubnya terlalu diandalkan sehingga mengganggu persiapan tim menghadapi musim depan.
Terlebih, mulai 1 November mendatang tim berjuluk Kabau Sirah itu akan melakukan pemusatan latihan dan melakukan serangkaian uji coba. Jika masih berada di Timnas, dia yakin persiapan timnya tak akan maksimal.
Kondisi ini menurut Toto akibat PSSI masih ngotot tak mau melakukan harmonisasi sehingga hanya pemain Semen Padang akhirnya yang layak bermain di Timnas.
“Kalau tim ini memang yang terbaik, masih banyak pemain di klub lain. Ini karena belum ada harmonisasi dari JC dan PSSI juga masih belum mau melebur timnas,” ucapnya.
Untuk itu, Semen Padang memberi tenggat kepada PSSI agar segera melakukan peleburan tim yang sudah dibentuk oleh KPSI.
Apalagi, sudah terbukti kualitas tim yang dilatih oleh Riedl masih lebih baik dibanding Timnas PSSI saat ini. Dalam hal ini, Toto juga sudah melakukan pembicaraan dengan pelatih kepala timnas Nil Maizar.
“Kami minta sebelum 1 November sudah gabung dua timnas ini, sesuai dengan amanat JC. Saya sudah bicara dengan Nil dan dia siap untuk menyatu, melebur dengan tim yang dilatih oleh Riedl. Nil jadi Direktur Teknik dan Riedl jadi pelatih, atau sebaliknya,” ucap lelaki berkacamata tersebut.
Dengan begitu, lanjut dia, klubnya akan tidak terbebani dengan pemanggilan pemain ke Timnas. Saat melebur, dia yakin tidak semua pemain Semen Padang akan ditarik kembali ke Timnas, karena hanya pemain- pemain yang terbaik dari yang terbaik saja yang dipanggil memperkuat Timnas.
“Di satu sisi timnas bisa bersatu, di sisi lain Semen Padang bisa melakukan pemusatan latihan dengan mayoritas pemain yang dimiliki,” tegas Toto.
Mengenai niatnya ini, Toto mengaku sudah berkonsultasi dengan anggota JC Joko Driyono dan sudah memberikan usul.
Dia tidak bisa berkonsultasi dengan wakil JC dari kubu PSSI karena selama ini Semen Padang mengaku sudah diancam akan disanksi dan dimarahi oleh PSSI karena pindah berkompetisi di Indonesia Super League (ISL).
“Bagaimana mau bicara, kami sudah diancam-ancam oleh PSSI. Padahal pilihan kami main di ISL karena sudah legal dan disahkan AFC, tapi PSSI masih saja belum mau menjalankan hasil itu untuk rekonsiliasi. Sikap kami ini agar kedua kubu berpikir lagi supaya Timnas harmonis, agar Timnas satu. Untuk kepentingan nasional,” cetusnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin saat dikonfirmasi mengaku sudah mendengar kabar tersebut.
Dia menegaskan bahwa wewenang menentukan pelatih itu berada di Exco PSSI, sehingga untuk menanggapi tuntutan Semen Padang harus dibicarakan dulu di tataran Exco PSSI.
“Kami akan bicarakan dulu dengan internal. Kami akan bicara juga dengan Semen Padang. Saya yakin ini masih bisa dibicarakan,” ujar Djohar.(aam/das)