Laporan JPNN, Manchester
Tantangan dan beban mental terbesar bakal dihadapi Manchester City. Tergelincir sedikit saja, gelar yang sudah di depan mata bisa melayang. Untungnya, The Citizen memiliki beberapa keuntungan saat meladeni tamunya Queens Park Rangers (QPR) di Etihad Stadium, Ahad (13/5) pukul 20.30 WIB (Live MNCTV).
Pertama, sudah pasti karena Vincent Kompany cs bermain di kandang sendiri. Dengan dukungan puluhan ribu pendukungnya, jelas semangat mereka tidak akan kendur menggapai tiga angka. Kedua, mereka hanya meladeni tim papan bawah. Di atas kertas diyakini bisa meraih kemenangan. Tapi di sisi lain, tujuan sama dengan misi berbeda justru bisa jadi biang keladi bagi tuan rumah.
Datang ke kandang City, Mark Hughes dan pasukannya menjadikan kemenangan sebagai tujuan utama. Namun dengan misi yang berbeda dibanding City. City ingin juara liga sedang QPR ingin menghindari degradasi.
Ketiga, hasrat besar meraih gelar juara pertama sejak 1968, bisa mereka tentukan dengan sepak terjang sendiri. Nasib mereka berada di tangan sendiri.
Berbuat kesalahan? Kesialan? Skenario tersebut diyakini Roberto Mancini tak akan terjadi. “Saya mempercayai pemain-pemain saya 100 persen. Mereka tahu kalau segalanya ada di tangan mereka sendiri,” sahut Mancini seperti dikutip dari The Sun.
Pernyataan Mancini ini bisa jadi respon atas apa yang diungkapkan Sir Alex Ferguson. Sebelumnya, Manajer Manchester United itu berharap kalau anak-anak tetangganya membuat kebodohan di laga terakhir.
City saat ini butuh kemenangan untuk memuluskan langkah menjadi juara. Punya poin yang sama dengan MU, City sementara ini cuma unggul selisih gol atas The Red Devils. Tekanan pada pemain City dianggap sangat berat karena mereka akan menyudahi penantian 44 tahun untuk kembali merengkuh titel juara Liga Inggris. Namun kematangan mental yang ditunjukkan dalam laga kontra MU dan Newcastle membuat Mancini tak khawatir.
“Mereka bekerja dengan keras dan bertarung di setiap pertandingan sepanjang musim ini. Sekarang mereka punya kesempatan. Di dua pertandingan terakhir menghadapi Manchester United dan Newcastle, mereka tampil tangguh serta punya mental bagus dan saya pikir itu akan sama di hari Ahad.”
“Saya paham. Kami sudah tidak memenangi titel selama 44 tahun dan kami berada di kota di mana sepupu kami menang setiap tahun. Itu kondisi yang sulit buat fans kami,” tuntas Mancini
Di pihak lain, meski bermain di kandang lawan, The Hoops bertekad untuk merusak rencana pesta juara City. Di atas kertas, QPR bukanlah lawan sepadan untuk City. Mereka saat ini menghuni papan bawah dan tengah berjuang menghindari degradasi.
Untuk tetap bertahan musim depan, QPR butuh satu poin di Etihad Stadium. "Semua orang mengharapkan hari besar untuk Manchester City. Namun kami berjuang demi hidup kami dan satu poin akan sangat berarti buat kami," ujar penyerang QPR, Jamie Mackie.
"Kami merasa bisa ke sana dan merusak pesta mereka. Orang-orang sudah meremehkan kami dan berpikir City akan punya hari besar," imbuhnya.
"Namun, kami fokus untuk mendapatkan sesuatu dari pertandingan itu. Itu akan jadi sesuatu yang menegangkan, namun saya tak sabar menantinya," kata pemain internasional Skotlandia ini.(int/zed)