MADRID (RIAUPOS.CO) - Meski sudah tak lagi menjabat entrenador Real Madrid, jejak Carlo Ancelotti masih membekas di klub ibu kota Spanyol itu. Falsafah Don Carlo, julukan Carlo Ancelotti, hadir lewat tangan sang murid, Zinedine Zidane.
Seperti sang guru, Zidane berhasil meredam konflik akibat egoisme para bintang di ruang ganti Real. Pemain sekelas Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Sergio Ramos bisa ”ditundukkan” oleh Zidane. Karisma inilah yang tak dimiliki entrenador Real sebelumnya Rafael Benitez. Gara-gara kehilangan respek dari para bintang tersebut, Benitez terdepak dari Real pada 4 Januari lalu.
Marca memberitakan kemarin (12/3), selama menjadi asisten Ancelotti 2013-2014 lalu, Zidane memanfaatkan betul momen-momen bersama sang guru. Pria berusia 43 tahun itu belajar dan menyerap detail petuah sang guru. ”Saya sering membolak-balik catatan-catatan yang saya buat ketika bersama Ancelotti. Saya melihat Ancelotti sangat lihai memotivasi para pemainnya,” tutur bapak empat anak itu.
Bagi Zidane, bukan hanya kecakapan teknis kepelatihan yang harus dikuasai dengan fasih oleh seorang pelatih. Melainkan juga cara berbicara ke media, menghormati pemain, sampai memberikan saran serta kritik bagi anak asuhnya.
Nah, salah satu warisan skema yang dipertahankan oleh Zidane dari Ancelotti adalah minimal harus ada dua pemain yang layak jadi penyangga tim. Di era Zidane ini, selain Ronaldo kiper asal Kosta Rika Keylor Navas menjadi tulang punggung utama tim.
Faktanya, dalam 12 laga Los Merengues, julukan Real, bersama bapak empat anak itu kedua pemain itulah yang selalu tampil. Minutes play keduanya juga hanya berbeda satu menit. Navas 1.080 menit dan Ronaldo 1.079 menit.
Di luar keduanya, Zidane kerap melakukan rotasi. Pemain-pemain muda seperti Borja Mayoral, Mateo Kovacic, Casemiro, Lucas Varquez, dan Danilo terus diberi kesempatan tampil. Dalam 12 laga Real, Zidane mempersembahkan sembilan kemenangan, dua imbang, dan sekali kalah.
Penampilan impresif Navas mendapat apresiasi yang tinggi dari mantan kiper Real Iker Casillas. Seperti diberitakan AS, kiper yang membela Porto itu menganggap Navas adalah benteng tangguh bagi Real di musim-musim mendatang.
“Dengan gaya main yang simpel dan fenomenal, saya tak heran jika Navas akan menjadi ikon klub selanjutnya,” sebut pria berusia 34 tahun tersebut. ”Saya sudah mengamatinya sejak Navas tampil bersama Levante lalu,” tambah Casillas.
Pujian bagi Navas bukan hanya datang dari Casillas. Dalam hasil poling yang ditulis AS kemarin, 79 persen Madridista –sebutan fans Real– menyatakan Navas lebih difavoritkan bertahan musim depan.(dra/ham)