Akibat Ulah Suporter, Persiba Wacanakan Mundur

Olahraga | Kamis, 13 Februari 2014 - 07:47 WIB

JOGJAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kabar Persiba Bantul melemparkan wacana untuk tidak lagi berkompetisi dan atau mundur dari Indonesia Super League (ISL) ternyata benar adanya.

Itu adalah bagian dari opsi yang dilontarkan pengurus klub akibat seringnya suporter di Bantul, Jogjakarta, bentrok.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sekretaris tim Persiba Wikan Werdo Kusworo melalui pesan singkat menjelaskan bahwa selain bubar, ada opsi lain yakni pertandingan digelar tanpa penonton, atau pertandingan di kota lain.  

“Dulu sudah didamaikan, sekarang rusuh lagi. Pengurus dulu sudah bilang, lebih baik Persiba yang bubar kalau suporter tak bisa damai,” katanya, kemarin. “Tidak ada gunanya sepakbola kalau sampai nyawa terancam, melenceng dari tujuan membangun karakter bangsa,” tambah dia.

Meski wacana bubar dilontarkan, Persiba menurut Wikan masih tetap lanjut menjalani persiapan dan melakoni latihan rutin. Namun, kemarin, seluruh ofisial dan pengurus istirahat latihan.

Pasalnya, mereka melayat kepada salah satu suporter yang meninggal akibat kerusuhan, Yupita (35 tahun).

Melihat kejadian ini, Wikan belum bisa menegaskan opsi mana yang akan diambil. Tapi, dia memastikan manajemen akan mengambil sikap karena sudah menimbulkan korban jiwa akibat bentrok saat laga Persiba kontra Persiram Raja Ampat 8 Februari lalu.

Sementara itu, saat CEO PT LI Joko Driyono dikonfirmasi terkait kabar bakal mundurnya Persiba dari kompetisi mengaku belum mendapat pemberitahuan apa-apa. Tapi, dia berharap itu hanya isu karena melihat motivasi tinggi Persiba mulai dari persiapan kompetisi sampai akhirnya mereka memenuhi syarat untuk mengikuti ISL 2014.

“Tidak ada konfirmasi konkrit ke kami. Prinsipnya, semua dijalankan sesuai regulasi. Kami tidak ada effort berlebihan terhadap kasus apapun ,” ucap lelaki asal Ngawi tersebut.

Hanya, sesuai dengan regulasi, Joko menyebut jika Persiba mundur, maka ada konsekuensi yang harus dijalani. Sesuai aturan, mereka akan dibawa ke Komisi Disiplin dan menjalani sanksi degradasi.(aam/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook