PRAHA (RIAUPOS.CO) - Cedera yang menimpa Marc Marquez di MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez sekitar empat pekan lalu, menimbulkan efek negatif. Tim Repsol Honda langsung "remuk". Alex Marquez yang diharapkan bisa berbuat banyak menggantikan sang kakak, tampil melempem.
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, membuat pernyataan yang tajam. Ia menilai Honda mengalami bencana tanpa Marc Marquez dan menyebut Alex Marquez sebagai ayam sayur.
Cedera Marquez di MotoGP Spanyol memaksa sang juara dunia harus absen di MotoGP Andalusia dan MotoGP Ceko. Marquez juga sudah dipastikan absen di MotoGP Austria.
Tanpa pemilik nomor 93 itu, Honda tak bisa berbuat banyak dalam persaingan dengan pabrikan lain.
Pernat menganggap kejadian yang menimpa Honda saat ini adalah imbas dari kesalahan strategi tim yang terlalu mengandalkan Marquez saja untuk meraih poin demi poin di tiap seri MotoGP.
"Bencana. Tangan kanan Cal Crutchlow baru dioperasi dan sedang memikirkan cara beradaptasi bersama Aprilia untuk tahun depan, Stefan Bradl sudah lama tidak membalap, Alex Marquez terlihat seperti ayam sayur. Nakagami tidak buruk tetapi motornya tidak bisa diandalkan untuk jadi juara," ujarnya.
"Marquez menang, tetapi memberi tahu sesuatu yang kita tidak tahu. Honda salah tidak fokus pada pembalap-pembalap muda di tim satelitnya, seperti yang dilakukan Ducati, Yamaha, atau KTM. HRC harus membayar kesombongannya," sambung Pernat dikutip dari GP One.
Pernat juga menyinggung kebijakan Honda melepas Pedrosa yang kini menjadi pembalap tes di KTM.
Honda, yang biasanya mengandalkan Marquez untuk meraup poin di klasemen pabrikan, kini harus mengalami kesulitan. Dari enam pabrikan yang berkompetisi di MotoGP 2020, Honda menempati peringkat keempat di bawah Yamaha, KTM, dan Ducati.
Tanpa Marquez di MotoGP Austria, pembalap-pembalap Honda lain bakal menjadi tumpuan dalam balapan yang akan berlangsung di Sirkuit Red Bull Ring, Ahad (16/8).
Di tiga balapan sebelumnya, Alex Marquez memang tak mampu bersaing dan selalu gagal masuk di barisan depan.
Sumber: GP One/CNN/Crash
Editor: Hary B Koriun