MANCHESTER (RP) - Ryan Giggs mendapat peran berbeda dalam skuad Manchester United musim ini. Sebagai player-coach, Giggs tak sekadar bermain, melainkan juga menangani rekan setimnya.
Pelatih United David Moyes secara khusus meminta pemain yang akan genap 40 tahun pada 29 November nanti itu menularkan kemampuannya kepada pemain muda seperti Wilfried Zaha, Adnan Janujaz, maupun Jesse Lingard.
Peran ganda itu merupakan bentuk apresiasi United kepada pemain yang hanya membela Setan Merah selama 23 tahun karirnya tersebut. Giggs yang direncakan gantung sepatu akhir musim nanti itu sekaligus dipersiapkan sebagai pelatih masa depan United.
"Saya menerima tawaran (sebagai staf pelatih United) itu ketika sedang berada di Turki untuk menempuh kursus kepelatihan (lisensi UEFA Pro)," kata Giggs seperti dilansir Inside United.
"Saya mendiskusikannya dengan beberapa orang sembari memikirkannya dan yang saya lihat adalah nilai plus, tak ada minus," imbuh pemain yang akrab disapa Giggsy itu.
Giggs tidak mengalami kesulitan menjalankan job barunya itu. Semua staf lama warisan Sir Alex Ferguson seperti Rene Meulensteen, Mike Phelan, dan Eric Steele memang tidak dipertahankan. Tapi, dalam staf baru pilihan Moyes, terdapat eks pemain United sekaligus rekan Giggs dari Class of 92, Phil Neville.
"Keputusan merekrut Phil menunjukkan masih adanya keinginan menjaga kesinambungan. Saya menikmati bekerjasama dengan pelatih baru dan sejauh ini semuanya berjalan dengan sangat baik," tutur pemain yang telah mengoleksi 34 gelar di berbagai ajang bersama United itu.
Hanya, untuk saat-saat ini, Giggs tidak memungkiri bahwa dirinya memiliki gairah lebih ketika menyandang status sebagai pemain ketimbang pelatih. Itu mungkin alasan kenapa Giggs masih dimainkan sebagai starter dalam Community Shield tadi malam.
"Saya masih ingin memberikan kontribusi di lapangan. Saya selalu fokus sebagai pemain dan saya mungkin baru bisa fokus untuk urusan melatih setelah karir bermain saya selesai," paparnya. (dns/bas)