ST.PETERSBURG (RIAUPOS.CO) – Entraineur Prancis Didier Deschamps berada di puncak karirnya. Dalam dua tahun terakhir, Deschamps mencapai dua final beruntun. Yakni final Euro 2016 kemudian disusul final Piala Dunia 2018. Pria berusia 49 tahun tersebut terlihat sangat larut dalam suka cita yang didapatkan timnya. Deschamps memeluk erat Samuel Umtiti, bek pencetak gol kemenangan Prancis atas Belgia, Rabu (11/7) di Stadion Krestovsky seusai laga.
“Ya, kami berada di final lagi setelah dua tahun lalu. Saya masih ingat apa yang terjadi dua tahun silam,” kata Deschamps seperti diberitakan The Guardian.
“Kali ini kami masuk ke final untuk memenanginya karena kami belum melupakan apa yang terjadi di final (Euro) lalu,” tambah eks pelatih AS Monaco, Marseille, dan Juventus itu.
Deschamps mengatakan pascakekalahan di final Euro yang terselenggara di tanah airnya sendiri maka bayang-bayang kegagalan selalu hadir di pikiran skuadnya. Dengan kampiun Piala Dunia maka Prancis akan lepas dari dosa masa lalu. “Saya berharap final kali ini akan berbeda dari sebelumnya. Karena kami gagal menang di final Euro tahun lalu itulah mengapa mencapai final kali ini rasanya sangat membekas di hati saya,” ujar Deschamps.
Sepanjang karir pemain dan pelatih Deschamps, maka final Piala Dunia ini adalah yang keempat. Ketika jadi pemain, Deschamps masuk final Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Kemudian di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Bagaimana jika gagal lagi? Apakah Deschamps akan mundur atau malah Federasi Sepakbola Prancis (FFF) akan memecatnya? Semua kemungkinan masih terbuka lebar.