POZNAN (RP) - Kedigdayaan Irlandia dalam 17 pertandingan akhirnya runtuh juga. Senin (11/6) WIB di Stadion Miejski Poznan Polandia, Robbie keane dkk dipaksa menelan pil pahit berupa kekalahan dengan skor 1-3 atas Kroasia. Kekalahan ini membuat Irlandia untuk sementara menghuni dasar klasemen grup C.
Tiga gol Kroasia kemarin dihasilkan Mario Mandzukic pada menit ke-3 dan 48" serta Nikica Jelavic (43"). Sedang gol hiburan Irlandia kemarin dicetak Sean St. Ledger (19").
Nah, penampilan Irlandia kemarin terbilang antiklimaks. Lini pertahanan Irlandia yang pada Prakualifikasi Euro begitu sulit ditembus, kebobolan tujuh gol dalam sepuluh laga (0,7 gol per laga), seolah hilang tak berbekas. Duet St.Ledger-Richard Dunne di jantung pertahanan Irlandia terlihat rapuh.
Harus diakui gol cepat Mandzukic saat laga berjalan tiga menit berhasil membenamkan mental bertanding Irlandia. Diawali dari crossing Dario Srna dari sisi kanan penyerangan Kroasia lalu diakhiri dengan dingin oleh striker Vfl Wolfsburg itu lewat tandukan kepala.
Ketinggalan satu kosong, Irlandia menjajal bangkit. Kevin Doyle yang ditugasi sebagai target man berperan kurang maksimal. Keane yang diposisikan sebagai penyerang bayangan Doyle juga tak banyak melakukan dribbling dan memberikan suplai bola yang mencukupi.
Dan senjata andalan Irlandia yakni gol lewat set piece lahir sebagai penyama kedudukan. Memperoleh free kick dari sisi kanan pertahanan Kroasia, Aiden McGeady memberikan umpan terukur ke kotak penalti Kroasia. Bek St.Ledger berhasil menanduk bola dan skor imbang 1-1.
Dan Kroasia beruntung memiliki gelandang kreatif seperti Luka Modric. Pemain Tottenham Hotspurs itu mampu melihat celah dan kepanikan di lini belakang Irlandia. Gol kedua Kroasia dari kaki Jelavic jelas ada unsur ketidak tenangan para bek Irlandia menghadapi tekanan.
Usai pertandingan pelatih Irlandia Giovanni Trapattoni mengakui anak asuhnya tampil buruk. "Kami harus tetap percaya akan adanya peluang di pertandingan selanjutnya. Kami bertemu tim kuat dan berteknik tinggi malam ini (kemarin, red.). Hasil lawan Kroasia ini cukup mengejutkan bagi saya," ucap Mr.Trap, sapaan Giovanni Trapattoni kepada espn.
Pelatih berusia 73 tahun itu menyebut gol pertama dan kedua Kroasia membunuh mental bertanding anak asuhnya. Alhasil di babak kedua, Irlandia kehilangan fokus bertanding dan gagal bangkit.
"Yang harus dilakukan pertama adalah menyembuhkan mental bertanding anak-anak. Kami harus memperbaiki kepercayaan dalam tim. Kami harus mengingat tim ini punya rekor tak terkalahkan yang cukup lama, ujar Trapattoni.
Di sisi lain, penyumbang dua gol Kroasia Mandzukic cukup gembira dengan hasil kemarin. Menurut pemain bertinggi badan 186 sentimeter itu gol pertama yang dicetaknya adalah kunci kemenangan Kroasia. "Gol itu penting bagi tim. Dan sesuai prediksi, lawan kehilangan fokus usai gol pertama," sebut pemain berusia 26 tahun itu. (dra)