MANCHESTER (RIAUPOS.CO) -- Dalam dua pertandingan terakhir Manchester United (MU) mengalami kekalahan. Yakni takluk 1-2 oleh Wolverhampton Wanderers (3/4) dan 0-1 di tangan Barcelona, Kamis (11/4). Kekalahan beruntun itu terjadi ketika MU memakai tiga bek sebagai skema permainannya.
MU boleh kalah satu gol oleh Barca. Namun pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer masih terdengar optimis. Kesuksesan membalik situasi, dari kalah di kandang menjadi menjadi menang saat tandang lawan Paris Saint-Germain (PSG) di 16 Besar, menjadi inspirasinya.
“Kami bertanding melawan salah satu tim yang difavoritkan menang di turnamen ini. Kami akan pergi ke Camp Nou, Rabu (17/4) depan dengan memikul tantangan untuk menang,” kata Solskjaer seperti dikutip ESPN.
Pelatih 46 tahun itu bahkan sama sekali tak mengkambinghitamkan Luke Shaw meski menghasilkan kemenangan bagi Barca. Upaya Shaw menghalau bola sundulan Luis Suarez di menit ke-12 terkena bahunya dan malah masuk ke gawang kiper David de Gea. Shaw akan absen di leg kedua versus Barca karena mengkoleksi tiga kartu kuning sejauh ini.
Manchester Evening News memberikan apresiasi buat strategi Solskjaer yang memainkan tiga centreback untuk kedua kalinya secara beruntun di Liga Champions. Jika lawan PSG di Parc des Princes (7/3) formasi itu sukses memberikan kemenangan 3-1 atas tuan rumah. Sayangnya eksperimen kali ini gagal. Formasi 3-5-2 yang dimainkan Solskjaer jelas bertujuan memenangi bola di lini tengah atas Barca. Yakni trio Fred-Scott McTominay-Paul Pogba dibantu dua wingback Ashley Young dan Diogo Dalot. Versus Ivan Rakitic, Sergio Busquets, dan Arthur.
Performa McTominay kemarin membuat publik Old Trafford makin cinta padanya. Pemain 22 tahun itu dengan tangguh melindungi tiga centreback. Selain itu McTominay juga membuat metronom Barca Sergio Busquets mati kutu.(ren/jpg)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin