PJ Siap Balas Dendam

Olahraga | Kamis, 12 Januari 2012 - 06:34 WIB

SOLO (RP) - Musim lalu Sritex Arena menjadi tempat yang kurang menyenangkan bagi Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta.

Tampil perkasa dengan selalu memetik kemenangan di sebelas laga sebelumnya, Romy Chandra dkk akhirnya harus menelan kekalahan perdananya di seri ketiga di Solo. Adalah CLS Knights Good Day Surabaya yang memukul PJ dengan skor 71-64.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dendam PJ kian menjadi-jadi karena CLS juga merupakan klub yang mengganjal mereka di babak semifinal  NBL musim lalu. Saat itu, CLS kembali memukul PJ dengan skor cukup telak 68-53 di DBL Arena Surabaya pada 10 Maret 2011.

Impian PJ melaju ke babak final pun kandas. Shooting guard PJ Ary Chandra masih ingat betul dengan dua kekalahan menyakitkan tersebut.

Karena itu, ketika PJ dan CLS bertemu untuk kali pertama di musim ini, Kamis (12/1) Ary bertekad membalas dua hasil minor menyesakkan itu. Pemain kelahiran 10 November 1984 tersebut punya modal kuat untuk memporak-porandakan CLS. Penampilannya dalam tiga pertandingan terakhir terus meningkat.

Saat PJ menekuk NSH GMC Riau Selasa (10/1) kemarin, dia mampu mencetak 18 poin dan empat rebound. Hingga pertandingan kedelapan yang dijalaninya, Ary juga sukses melaluinya dengan double digit. Total, Ary sudah membukukan 110 angka atau 13,75 poin per game.

“Intinya kami harus menang. Yang penting defense dan offense harus kompak. Kalau kami mainnya nggak sendiri-sendiri, pasti kami akan menang. Yang lebih penting kami harus hustle,” terang Ary.

Jika PJ memiliki Ary sebagai shooter tangguh, maka CLS mempunyai Sandy Febiansyakh. Pemain yang karib disapa Keceng tersebut menjadi top skor sementara bagi CLS dengan 90 poin dari delapan laga. Jika dirata-rata, Sandy mencetak 11,25 poin per pertandingan.

Pelatih CLS Risdianto Roeslan mengakui jika CLS saat ini memang memiliki magnet yang kuat bagi tim-tim lawan. Status CLS sebagai finalis musim lalu serta juara di Preseason musim ini tentu membuat klub-klub lain bersemangat untuk memukul Agustinus Indrajaya dkk.

Namun, Risdianto sudah menyiapkan formula ampuh bagi anak asuhnya. Formula itulah yang membuat penampilan CLS di seri kedua ini jauh lebih baik dibanding seri pertama. Pelatih asal DI Jogjakarta itu mengungkapkan, anak asuhnya sebenarnya belum berada dalam level permainan terbaiknya. Namun, kemenangan beruntun yang dibukukan CLS selama di Solo memang meningkatkan mental para pemain.

“Semua klub kini tentu ingin mengalahkan CLS. Itu kembali ke mental pemain kami sendiri. Ketika anak-anak overconfidence, permainan mereka akan kacau seperti di Bandung. Tapi di Seri II ini, mental anak-anak memang jauh lebih siap,” ucap Risdianto.(ru/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook