PSSI dan KPSI, Disarankan Bubar Saja

Olahraga | Selasa, 11 Desember 2012 - 13:51 WIB

JAKARTA (RP) - Pemerintah diminta bersikap tegas menyelesaikan kisruh antara KPSI dan PSSI. Bahkan, Anggota Komisi X DPR Dedy Gumelar menyatakan kalau keduanya tidak bisa disatukan sebaiknya pemerintah membubarkan saja keduanya, daripada FIFA yang membekukan.

"Menurut saya kalau sudah tidak bisa,  hanya satu, daripada dibekukan FIFA lebih baik pemerintah bekukan saja kedua-duanya," kata Dedy kepada wartawan di gedung parlemen di Jakarta Selasa (11/12).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan setelah dibubarkan, bentuk komite normalisasi untuk membersihkan persepakbolaan Indonesia. "Lalu bentuk PSSI yang orang-orangnya baru, yang bersih, dimana dalam hati dan otaknya ada merah putih," kata Dedy.

Ia menambahkan, deadline surat kepada pemerintah tanggal 10 Desember 2012, namun sampai saat ini tidak ada indikator yang memberi sinyal ke FIFA bahwa masalah persepakbolaan Indonesia akan beres. "Kalau FIFA akan beri kesempatan lagi, Subhanallah, tapi ini tidak akan mendidik," tegasnya.

Karenanya sekali lagi Dedy mengatakan ketimbang FIFA yang membekukan, dan tidak diakui sebagai organisasi resmi sepakbola di internasional, sebaiknya pemerintah yang membekukan. "Pemerintah yang membekukan lebih baik,  daripada FIFA membekukan sepakbola Indonesia, dengan (jangka) waktu yang tidak bisa ditentukan," ungkapnya.

Pria yang karib disapa Miing itu juga memertanyakan sikap Pejabat sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Agung Laksono. Ia menyatakan, kalau PSSI dan KPSI tidak diberikan rekomendasi untuk menggelar kongres, "Kenapa kongres Palangkaraya disetp, tapi kongres di Sultan dibiarkan?," tanyanya.

Menurutnya, dengan menyetop Palangkaraya dan membiarkan kongres di Sultan, keputusan Agung itu menambah masalah baru. "Apalagi amanat MoU (di Kuala Lumpur) menyelenggaran kongres harus duduk bersama-sama," katanya. (boy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook