Kisah Lama Bersemi Kembali

Olahraga | Kamis, 11 Agustus 2022 - 09:46 WIB

Kisah Lama Bersemi Kembali
Para pemain PSV Eindhoven melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang AS Monaco pada leg kedua putaran ketiga kualifikasi Liga Champions, Rabu (10/8/2022). (AFP)

EINDHOVEN (RIAUPOS.CO) - Sebagai pemain, Ruud van Nistelrooy dan Giovanni van Bronckhorst punya rekam jejak terlibat duel sengit di sepakbola Inggris. Yaitu, ketika Ruudtje –sapaan akrab Ruud van Nistelrooy– menjadi striker Manchester United dan Gio adalah bek kiri Arsenal.

Ruudtje pernah sukses membawa United mengalahkan Arsenal melalui adu penalti 5-4 dalam ajang Community Shield 2003. Kemenangan yang membalas kekalahan Ruudtje oleh Gio dalam putaran kelima (16 besar) Piala FA semusim sebelumnya (2002–2003).


Keduanya juga pernah bersua di Liga Champions pada fase grup putaran pertama musim 1999–2000. Ruudtje bersama PSV Eindhoven selalu kalah (1-4 dan 0-1) melawan Gio. Cerita yang kini kembali menghiasi karier mereka sebagai pelatih di klub yang sama.

Itu setelah PSV asuhan Ruudtje dan skuad Rangers besutan Gio harus saling jegal dalam playoff atau perebutan tiket ke babak utama (fase grup) Liga Champions musim ini. Rangers jadi tuan rumah dulu di Ibrox pekan depan (17/8) dan berlanjut di kandang PSV, Philips Stadion, sepekan berselang (25/8).

Pengalaman pada 1999–2000 menyadarkan Ruudtje bahwa perjuangan lebih berat bakal dirasakan klub berjuluk Rood-witten tersebut. Ketika menyingkirkan AS Monaco dalam kualifikasi ketiga kemarin (10/8), PSV memerlukan gol penentu kemenangan 3-2 lewat babak waktu tambahan.

"Rangers tim fantastis. Atmosfer di Ibrox juga dahsyat. Itu (first leg, red) pasti berlangsung hebat," papar Ruudtje kepada De Telegraaf.

Pria 46 tahun yang baru musim ini debut melatih tim utama itu pun memuji Gio karena punya pengalaman juru taktik tujuh tahun lebih awal. Gio sudah memulainya bersama Feyenoord Rotterdam pada 2015. Bahkan, pria 47 tahun berdarah Maluku itu pernah merasakan atmosfer fase grup Liga Champions bersama Feyenoord pada musim 2017–2018.

Meski begitu, Gio tidak merasa hal itu merupakan pembeda. "Mereka (PSV, red) familier bagiku. Tentu saja aku senang bisa bertemu dengan Ruudtje lagi. Kami jelas perlu dua hasil besar di dua malam yang menentukan," tuturnya di laman resmi UEFA.

Ada cerita menarik antara Ruudtje dan Gio. Menjelang musim 2000–2001, Ruudtje nyaris bergabung dengan Gio di Rangers. Kala itu, pelatih Rangers adalah Dick Advocaat.

Tetapi, Ruudtje memilih bertahan semusim lagi di PSV. Musim berikutnya, dia hengkang ke MU dengan transfer GBP 18,5 juta (Rp335,1 miliar). Pada waktu bersamaan, Gio meninggalkan Rangers menuju FC Barcelona. "Nama Rangers sangat besar di Belanda saat itu berkat andilku. Tetapi, ternyata itu tidak cukup meyakinkannya (Ruudtje, red)," kenang Advocaat seperti dilansir The Scottish Sun.(io/c17/dns/eca)

Laporan JPG, Eindhoven









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook