BERBEDA dengan beberapa turnamen terdahulu, publik Inggris tidak berharap banyak pada tim nasionalnya di Euro 2012. Skuad The Three Lions "julukan timnas Inggris" dianggap tidak sebaik para pendahulunya. Apalagi, banyak sekali kendala yang menghadang sesaat sebelum turnamen.
Federasi Sepak Bola Inggris alias FA terkesan terburu-buru menunjuk Roy Hodgson sebagai pelatih kepala untuk menggantikan Fabio Capello. "Hodgson memang kaya pengalaman. Namun, sepanjang karir manajerialnya, dia lebih banyak berkutat di tim medioker daripada tim besar (hanya enam bulan di Liverpool).
Mungkin Hodgson mampu membawa harapan untuk mengejutkan Prancis di laga perdana grup D hari ini. Namun, siapa pun tahu persiapan dua bulan tidaklah cukup.
Masalah semakin rumit saat banyak pemain yang cedera. Termasuk, dua aktor penting Chelsea yang memenangi Liga Champions, Frank Lampard dan Gary Cahill.
Melawan Prancis juga menjadi pembuktian sejauh mana ketajaman kompartemen penyerangan Inggris sepeninggal Wayne Rooney yang absen di dua laga awal karena skors dari UEFA.
Sebaliknya, stabilitas permainan Prancis sangat menggembirakan di bawah pelatih Laurent Blanc. Mantan anggota skuad juara Dunia 1998 dan Euro 2008 itu menyuntikkan rasa percaya diri, stabilitas, dan harmonisasi dalam tim. Perbaikan mentalitas merupakan jasa terpenting Blanc setelah remuk total di bawah Raymond Domenech pada Piala Dunia 2010.
Prancis saat ini bergantung pada generasi muda 1987 yang sudah menjadi pemain kelas dunia, yakni Samir Nasri dan Karim Benzema. Jika Frank Ribery tampil sebaik saat bermain di Bayern Munchen, Prancis sangat difavortikan. Tidak hanya mengalahkan Inggris, tetapi juga melangkah ke final. (nur/c8/bas)