MOTOGP 2020

Karena Corona, Opsi Dua Kali Balapan dalam Seminggu

Olahraga | Rabu, 11 Maret 2020 - 14:20 WIB

Karena Corona, Opsi Dua Kali Balapan dalam Seminggu
Valentino Rossi dalam sebuah balapan MotoGP 2019. Tahun ini, karena wabah virus corona, bisa saja jadwal sangat padat dengan opsi seminggu dua kali balapan. (AFP/CRASH)

JENEWA (RIAUPOS.CO)  - Wabah virus corona (Covid-19) betul-betul membuat pusing pemangku kepentingan gelaran iven olahraga besar di dunia. Salah satunya MotoGP. Presiden Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) Jorge Vargas mulai bersuara terkait opsi-opsi yang bisa diambil Dorna dan MotoGP agar minimal 13 race dalam semusim bisa terpenuhi.

Misalnya, menggelar balapan selama dua kali dalam seminggu. Langkah tersebut memang tidak umum untuk balapan MotoGP. Kebijakan seperti itu lebih dikenal dalam seri balapan lainnya, WSBK. Namun, lockdown yang sudah diterapkan pemerintah Italia membuat Dorna, FIM dan otoritas terkait harus mengambil keputusan cermat.


Tahun ini, Italia akan menggelar dua balapan. Yaitu, GP Italia di Sirkuit Mugello Mei 2020 dan GP San Marino di Misano (September). Situasi itu jelas bisa membuat kalender MotoGP semakin rumit. Viegas menjelaskan sampai saat ini pihaknya optimistis bisa menggelar lebih dari 13 balapan musim ini.

Mereka juga siap jikalau balapan harus diperpanjang hingga Januari (2021).

"Kami juga bisa menggelar dua balapan dalam seminggu atau menjalankan balapan tanpa penonton. Semuanya memungkinkan jika tidak ada solusi lainnya," papar Viegas sebagaimana dikutip Motorsport.

Dorna sudah merevisi ulang jadwal balap tahun ini. Race pertama kelas MotoGP dijadwalkan berlangsung di Circuit of the Americas, Austin 5 April mendatang. Namun, masalah kembali muncul setelah Pemerintah Austin Texas melarang adanya kegiatan yang berpotensi mendatangkan 2500 orang atau lebih.

Dorna dan FIM tidak tinggal diam. Viegas menyatakan timnya sedang mencari sirkuit alternatif jika COTA tidak memungkinkan menggelar balapan. Opsi terbaik adalah memindahkan ke Indianapolis Motor Speedway. Apalagi sirkuit tersebut sempat menjadi venue MotoGP kali terakhir pada musim 2015 ketika Marc Marquez memenangi balapan di sana.

"Tentu saja, sirkuit tersebut belum disetujui sampai saat ini," timpal FIM Safety Officer Franco Uncini dikutip GP One.

Namun, Uncini mengungkapkan tidak ada masalah yang mendasar bagi Indianapolis untuk menggelar balapan MotoGP. Terlebih, situasi terkini yang membutuhkan langkah taktis di tengah waktu yang mepet.

Selain itu, kapasitas penonton Indianapolis Motor Speedway lebih dari dua kali kapasitas COTA. Kursi penonton di Indianapolis tercatat sebanyak 257 ribu yang permanen. Artinya ada peluang untuk membagi penonton untuk tidak berkerumun di satu titik.

Terpisah, FIM dan Dorna juga membuka peluang menggelar balapan di sirkuit pengganti yang tidak masuk kalender resmi musim ini. Misalnya di Sirkuit Estoril dan Algarve di Portugal.

"Keduanya menjadi sirkuit cadangan. Apalagi sampai saat ini, tidak ada larangan perjalanan ke Portugal," sebut Viegas. (nap)

Sumber: Motorsport/Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook