Perbasi Pekanbaru Gelar Penataran Pelatih

Olahraga | Rabu, 11 Januari 2012 - 08:29 WIB

PEKANBARU (RP) - Pelatih Honda DBL 2012 Riau Series wajib berlisensi mendapat dukungan penuh dari Pengkot Perbasi Pekanbaru.

Pasalnya mulai tahun ini Perbasi Pekanbaru mewajibkan pelatih berlisensi untuk mendampingi tim di semua iven yang digelar di Pekanbaru. Untuk itu pula Perbasi Pekanbaru menggelar penataran pelatih pada 17-20 Januari ini di Gelora Senapelan Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Tak bisa dipungkiri peranan pelatih sangat signifikan terhadap perkembangan pemainnya. Dengan memiliki lisensi minimal C, seorang pelatih punya tanggung jawab moral terhadap dirinya dan juga terhadap anak didiknya. Dan kami berharap kualitas pemain dan permainan tim di Riau pun meningkat,” ungkap Sekretaris Umum Perbasi Pekanbaru, Basuki Rahmanto kepada Riau Pos, Selasa (10/1).

Dijelaskan Basuki, selain minimnya pelatih yang berlisensi, wasit juga jadi masalah serius di Riau ini. Berbarengan dengan itu pihaknya juga menggelar penataran wasit untuk mensosialisakan peraturan terbaru FIBA.

Pihaknya menargetkan minimal ada 30 peserta mengikuti penataran ini. Hingga kemarin sudah ada sekitar 25 pelatih dan empat wasit yang mendaftarkan diri.

“Sebagai penatar kami akan mengundang bidang perwasitan PP Perbasi, Abdul Rozak. Kami berharap para wasit di Riau makin paham dengan peraturan terbaru FIBA. Untuk pelatih, kami akan datangkan Freddy Marcos Gorey,” ungkap Basuki.

Dijelaskan Basuki, Gorey adalah pelatih Sumatera Utara yang mengikuti DBL Camp di DBL Arena Surabaya, Agustus tahun lalu.

Tidak hanya itu, Gorey yang menangani SMA Methodist 2 Medan juga terpilih sebagai pelatih tim putri DBL Selection yang bertanding dan belajar di Australia, pada Oktober tahun lalu.

“DBL adalah ajang terdekat bagi Perbasi Pekanbaru untuk menerapkan peraturan pelatih harus berlisensi. Kami pilih Gorey agar dia bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan pelatih yang rata-rata bakal menangani tim di DBL nanti,” ungkap Basuki pula.

Saat ini sekitar lima puluh persen pelatih yang terdaftar di Honda DBL belum memiliki lisensi. Tentunya mereka harus mengikuti penataran untuk mengambil lisensi C.

“Penataran itu adalah kesempatan bagi pelatih Honda DBL untuk mengambil lisensi. Kami telah memberi batas waktu pada 15 Februari nanti untuk menunjukkan lisensi mereka,” tambah panitia Honda DBL yang juga Koordinator Iven Riau Pos, Irjon Suera.(ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook