16 BESAR LIGA CHAMPIONS

MU Perlu Keajaiban

Olahraga | Jumat, 10 November 2023 - 09:40 WIB

MU Perlu Keajaiban
Gelandang Manchester United Bruno Fernandes kecewa usai dikalahkan Kopenhagen dalam lanjutan Liga Champions, Kamis (9/11/2023). (AFP)

KOPENHAGEN (RIAUPOS.CO) - Manchester United di ujung tanduk. Mereka memerlukan keajaiban untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Kekalahan di markas Kopenhagen pada matchday keempat Kamis (9/11) membuat MU terancam terhenti di fase grup. Dengan hasil itu, United kini menjadi penghuni dasar klasemen Grup A.

Mengoleksi poin tiga, mereka terpaut satu angka di belakang Kopenhagen dan Galatasaray. Sementara Bayern Munchen dengan 12 poin dipastikan menjadi juara Grup A.


Peluang MU untuk lolos ke fase knockout tentu masih ada. Akan tetapi, mereka wajib meraih hasil positif di dua laga terakhir. Masalahnya, itu benar-benar akan sulit.

Di laga berikutnya, mereka harus mengunjungi markas Galatasaray yang terkenal sangat sulit ditaklukkan. Kekalahan di laga itu dipastikan akan membuat MU gagal melenggang ke babak berikutnya. Kalau pun ternyata bisa menang di Istanbul, pekerjaan pasukan Erik ten Hag belum selesai. Di laga terakhir, mereka harus menantang Bayern Munchen saat Kopenhagen berduel dengan Galatasaray.

Meski akan bermain di Old Trafford, mengalahkan Bayern jelas bukan pekerjaan enteng. Khususnya jika melihat bagaimana perbandingan performa MU dan Bayern sejauh ini.

Beratnya peluang mereka untuk lolos diibaratkan kapten MU, Bruno Fernandes seperti orang yang sedang mendaki gunung tinggi. Kendati demikian, ia menolak menyerah.

“Kami memiliki gunung yang harus didaki, jadi kami harus mendaki. Kami memiliki dua pertandingan, dan kami harus memenangkan dua pertandingan itu,” kata Fernandes.

Playmaker Portugal itu mengakui situasi mereka di luar prediksi. “Sebelum malam ini, tujuan kami adalah memenangkan tiga pertandingan tersisa. Kami tidak bisa menang hari ini. Kami harus memenangkan dua pertandingan berikutnya,” ujarnya.

Pelatih MU Erik ten Hag menyebut situasi sulit mereka saat ini disebabkan kartu merah Marcus Rashford. Dan bagi dia, kartu merah itu tidak seharusnya diberikan kepada sang bomber.

Rashford mendapat kartu merah langsung di menit ke-40 setelah melakukan pelanggaran sembrono dan kasar terhadap Elias Jelert.(jpg)Keluarnya Rashford membuat permainan berubah.

Tuan rumah yang tertinggal 0-2 setelah dijebol Rasmus Hojlund pada menit ke-3 dan 28 memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk mengejar ketertinggalan. Mereka menyamakan kedudukan lewat gol Mohamed Elyounoussi di menit ke-45 dan penalti Diogo Goncalves pada menit ke-45+9.

Penalti Bruno Fernandes di menit ke-69 sempat membawa MU kembali memimpin 3-2. Namun, gol Lukas Lerager di menit ke-83 dan Roony Bardghji pada menit ke-87 memastikan Kopenhagen menang 4-3.

“Saya pikir pertama-tama kami bermain sangat bagus hingga kartu merah. Kartu merah mengubah segalanya. Kemudian menjadi pertandingan yang berbeda. Kami kebobolan dua gol yang seharusnya tidak dihitung. Ini mengecewakan,” kata Ten Hag di TNT Sports.

Di kubu Kopenhagen, pelatih Jacob Neestrup menegaskan ini kemenangan yang layak. Selain itu, ia mengklaim anak asuhnya pantas berada di posisi kedua klasemen.

“Kami telah memainkan empat pertandingan, dan kami pantas menjadi yang kedua di grup. Jika Anda melihat gambaran besarnya, saya pikir empat poin bagi kami sangat, sangat layak kami dapatkan,” tegas Neestrup.

Neestrup mengklaim, timnya bermain bagus sejak matchday pertama dan berharap mereka akan bertahan di kompetisi ini. “Ada satu tujuan untuk Kopenhagen, dan itu adalah berada di Liga Champions pada tahun baru,” ujarnya.

Secara khusus mengenai laga kontra MU, Neestrup menyebut itu penampilan yang gila. “Ini adalah pertandingan yang gila jika Anda melihatnya secara keseluruhan,” kata Neestrup yang selanjutnya akan memimpin timnya ke markas Bayern Munchen.(amr/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook