JAKARTA (RIAUPOS,CO) - Premier League 2019–2020 start di Anfield dini hari WIB (10/8). Liverpool menjamu juara Championship Norwich City. Meski terpilih sebagai tim pembuka kompetisi, The Reds bukan favorit juara.
Liverpool adalah juara Liga Champions. Jadi, memang wajar apabila media-media Inggris memberikan atensi lebih kepada skuad asuhan Juergen Klopp itu sejak mengangkat Si Kuping Lebar –julukan trofi Liga Champions– di Wanda Metropolitano pada 2 Juni lalu.
Hal itulah yang membuat Pep Guardiola sewot. Pasca memenangi Community Shield setelah mengalahkan Liverpool lewat adu penalti di Stadion Wembley (4/8), pelatih Manchester City tersebut kembali meluapkan kecemburuannya. Menurut Pep, memenangi Premier League tak kalah penting. Bahkan, City menorehkan rekor istimewa musim lalu sebagai tim pertama di Inggris yang menyapu bersih empat gelar domestik (Premier League, Piala FA, Piala Liga, dan Community Shield).
"Saya yakin Liverpool ingin meraih gelar Liga Inggris (Premier League, Red). Mereka belum memenangkannya selama 30 tahun dan kita tahu bagaimana (solidnya, Red) performa mereka musim lalu," ucap Pep mengawali pramusim City seperti dilansir dari Manchester Evening News.
Menjelang bergulirnya musim baru Premier League, Pep kembali menegaskan pentingnya gelar liga bagi City (sekaligus bagi pelatih asal Santpedor, Spanyol, tersebut). Memenangi gelar musim ini berarti menjadi hat-trick juara bagi The Citizen sekaligus melengkapi hebatnya CV (curriculum vitae) Sang Filsuf, julukan Pep.
Bersama dua klub sebelumnya, FC Barcelona dan Bayern Muenchen, Pep sukses meraih hat-trick juara liga. Masing-masing di La Liga (2008–2009, 2009–2010, 2010–2011) dan Bundesliga (2013–2014, 2014–2015, 2015–2016). "Dia (Pep) perfeksionis. Dia tidak akan membiarkan kami hanya bermain untuk juara di setiap musim, tetapi juga harus mencapai rekor poin atau streak kemenangan (yang panjang)," ungkap bek tengah City Aymeric Laporte kepada Sky Sports.
Laporte yang bergabung dengan City pada Januari 2018 musim ini dipercaya sebagai "kepanjangan tangan" Pep di lapangan. Sebab, kapten The Citizens sebelumnya, Vincent Kompany, sudah pergi pada akhir musim lalu. Memang masih ada David Silva sebagai pemilik ban kapten musim ini. Tapi, selain Silva menjalani musim terakhir, Pep lebih percaya seorang bek sebagai pemegang komando karena punya view luas terhadap rekan setimnya. Tanpa Laporte yang absen di Community Shield, pertahanan City memang terlihat rentan.
Pendapat bahwa memiliki pertahanan bagus adalah syarat sebuah tim meraih kesuksesan benar-benar dianut big six. Lihat saja Manchester United yang mau menjadikan Harry Maguire sebagai pemain termahal dunia (GBP 80 juta atau Rp1,38 triliun). Atau, Arsenal yang "memenuhi" keinginan Gooners untuk memperkuat lini belakang dengan mendatangkan David Luiz (Chelsea) dan Kieran Tierney (Celtic) di hari terakhir bursa transfer (8/8). Juga, City yang mendatangkan bek kedelapan dalam tiga tahun era Pep, Joao Cancelo.
Klopp pun sangat puas lantaran masih memiliki kuartet Trent Alexander-Arnold, Joel Matip, Virgil van Dijk, dan Andy Robertson. Kuartet itu menjadikan Liverpool sebagai tim yang paling sulit dibobol lawan musim lalu (kebobolan 22 gol). Meski, hanya lebih bagus satu gol ketimbang City. "Kami yakin kalau melakukan pekerjaan bagus (di sektor pertahanan, Red) seperti musim lalu, kami bakal berada dalam kuda pacu (perburuan juara, Red) lagi," ucap Robbo –sapaan akrab Andy Robertson– kepada Liverpool Echo.
Memang Liverpool menjadi klub Premier League yang paling pasif berbelanja serta meraih hasil pramusim yang tidak menyenangkan, Tapi, Klopp tidak ambil pusing. "Karena kami masih percaya masih bisa mencapai level itu lagi (seperti musim lalu, Red)," ucap Kloppo, sapaan akrab Klopp, di laman resmi klub.
Hanya, Klopp memiliki prediksi bahwa persaingan juara Premier League musim ini bukan hanya melibatkan Liverpool dan City. "Bahkan, bisa ada enam klub yang terlibat. Everton sekalipun," lanjut pelatih yang memiliki persentase kemenangan 56,9 bersama Liverpool tersebut.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi