Laporan JPNN, Gdynia
Laga perdana di turnamen besar selalu sulit. Karena itulah kehadiran pemain senior dibutuhkan dalam tim untuk mendongkrak mental para pemain muda. Menghadapi Kroasia Ahad (11/6) 01.30 WIB di Municipal Stadium, Poznan, pelatih Irlandia Giovanni Trapattoni bisa tenang karena kiper utamanya Shay Given bisa turun.
Menjelang Euro ini, Given masih dalam masa penyembuhan dari cedera lutut. Tak heran dalam uji coba terakhir lawan Hungaria Senin (4/6) lalu, pemain Aston Villa itu hanya bermain 45 menit. Rupanya Mr Trap, panggilan Giovanni Trapattoni, ingin kiper utamanya itu 100 persen lawan Kroasia.
Seperti diberitakan Goal kemarin (9/6), Trapattoni yakin jika Given siap turun sebagai starter. “Tak ada keraguan soal kondisi Given. Saya akan menurunkannya sejak menit pertama,” ucap pelatih asal Italia tersebut.
Trapattoni menghembuskan optimisme anak asuhnya mampu menekuk Kroasia pada laga Grup C. Rekor 14 kali laga tak terkalahkan milik Irlandia sebelum Euro, termasuk babak penyisihan, membuat pelatih berusia 73 tahun itu yakin.
Mengenai starter, sebelas pemain yang turun saat bertemu Hungaria besar kemungkinan kembali menjadi pilihan utama Trapattoni. “Kalau tak ada kejutan atau cedera saat latihan, saya akan memainkan sebelas pemain di laga lalu,” ungkap mantan pelatih Bayern Muenchen dan Fiorentina itu.
Di tangan Trapattoni ini, Irlandia bertranformasi menjadi tim yang memperkuat lini pertahanan. Serangan balik melalui kecepatan para winger menjadi andalan utamanya. Hal itu tak lepas dari strategi pertahanan grendel yang menjadi ciri khas permainan Italia.
Nah, Given menyatakan antusiasme yang tinggi menjelang lawan Kroasia ini. “Tak sabar rasanya turun di turnamen besar setelah terakhir kali merasakan atmosfer itu sepuluh tahun lalu,” tutur kiper berusia 36 tahun itu. Given termasuk skuad Irlandia saat dilatih Mick McCarthy di Piala Dunia 2002 lalu.
Di pihak seberang, kendati lebih diunggulkan, Kroasia tak akan memandang remeh Republik Irlandia. Menurut bintang Kroasia, Luka Modric, The Boys in Green punya potensi untuk menyulitkan timnya.
Dibandingkan dua lawan selanjutnya, Spanyol dan Italia, Irlandia memang relatif lebih ringan. Namun, Modric tetap meyakini laga kontra Irlandia tidak akan gampang. Dia menilai tim besutan Giovanni Trapattoni itu punya kualitas bagus.
"Pertandingan pertama selalu sulit. Ada banyak tekanan, semua orang ingin menang dan bermain baik," ujar Modric kepada Spurs TV Online.
"Siapa pun yang memenangi laga itu akan punya peluang besar untuk lolos. Saya harap kami bisa memenanginya. Irlandia akan menyulitkan," kata pemain Tottenham Hotspur ini.
"Kami bermain melawan mereka Agustus tahun lalu dan itu berakhir 0-0. Dan Anda bisa melihat saat itu betapa sulitnya untuk mengalahkan dan menembus pertahanan mereka," kenangnya.
Di matanya, Irlandia sangat berpengalaman dengan pelatih yang juga berpengalaman. Mereka juga punya beberapa pemain yang sangat bagus. "Itulah kenapa ini akan sulit untuk kami, tapi kami harus menang kalau kami ingin punya peluang untuk lolos," tegasnya lagi.
Sang pelatih Slaven Bilic masih mengandalkan muka-muka tenar macam Luka Modric, Eduardo Da Silva dan Darijo Srna. Selain Modric, Bilic yang sukses mengantarkan Kroasia ke perempatfinal empat tahun membawa pula Nikica Jelavic yang tengah tajam bersama Everton di paruh kedua Liga Inggris.
Nama-nama lawas macam Ivica Olic, Niko Krancjar, Stipe Pletikosa dan Josep Simunic masih menghuni skuad yang berisikan 23 pemain itu.Sialnya, Olic akhirnya harus mundur karena mengalami cedera.(dra)