PRESIDEN sekaligus Pemilik Malaga, Sheikh Abdullah Bin Nasser Al-Thani tak menerima kekalahan yang diderita timnya 3-2 dari Borussia Dortmund pada laga leg kedua Liga Champions yang digelar di Signal Iduna Park, Dortmund Rabu (10/4) dini hari WIB.
Makanya, ia meminta UEFA untuk segera turun tangan melakukan investigasi terhadap kekalahan itu. Al-Thani mencurigai ada perlakukan yang tidak adil dalam pertandingan yang dipimpin wasit Thomson asal Skontlandia itu.
Usai laga, Pengusaha asal Qatar itu langsung menumpahkan kemarahannya di twitter. Melalu akun pribadinya, ia berkicau dengan menyebut kekalahan itu karena bentuk rasisme.
"Terima kasih banyak kepada tim, kalian telah menjadi juara di lapangan. Saya kecewa tersingkir dengan cara ini, dengan ketidakadilan dan rasisme," demikian komentar Al-Thani di Twitter pribadinya seperti yang dilansir Goal.
Hal yang diprotes pria kelahiran Doha, 29 September 1969 itu adalah gol penentu kemenangan Dortmund Felipe Santana pada menit 90 (+3). Ia menilai gol itu sangat kontroversial dan mengindikasikan off side. Namun oleh wasit tetap disahkan sebagai gol.
"Saya mengharapkan investigasi menyeluruh dari UEFA mengenai klub Spanyol yang tersingkir dengan cara ini, yang tidak memengaruhi semangat olahraga," ucapnya.
Kemenangan yang diperoleh klub wakil Jerman itu memang sangat dramatis. Untuk merebut tiket ke semi final skuat besutan Jurgen Klopp itu memang membutuhkan kemenangan. Jika seri, maka yang melangkah adalah Malaga karena para laga leg pertama, pertandingan berakhir 0-0. Imbang dengan skor berapa pun, Malaga tetapa melaju karena unggul agregat.
Jawara Liga Champions tahun 1997 sempat tertinggal 0-1 berkat gol Joaquín pada menit 25. Namun sebelum babak pertama berakhir, tepat menit 40, Robert Lewandowski menyamakan kedudukan.
Malaga membuka asa pada menit 82 lewat Eliseu. Namun harapa ini pupus setelah Marco Reus 90 (+1) dan Felipe Santana 90 (+3) mencetak gol. (awa/jpnn)