PEKANBARU (RP) - Dua tahun terakhir ini Honda Development Basketball League (DBL) Riau Series tidak tidak lagi mempertaruhan nama sekolah. Tapi sudah mencakup skor besar nama kota atau kabupaten.
Tahun lalu dominasi Pekanbaru di kompetisi basket pelajar paling heboh di Riau itu dirusak Kapupaten Kuantan Singingi (Kuansing) dan Indragiri Hulu (Inhu). Gelar juara putra direbut SMAN 1 Teluk Kuantan.
Sedangkan gelar juara putri diboyong SMAN 1 Rengat yang mendapat dukungan langsung dari Bupati Yopi Arianto.
Asa Pekanbaru mengembalikan dominasi kembali terbuka karena tim putra SMA Santa Maria Pekanbaru dan tim putri SMAN 1 Pekanbaru lolos ke final tahun ini.
Namun mereka harus berjuang keras karena lawan yang dihadapi adalah favorit juara, yakni juara bertahan SMAN 1 Telukkuantan dan SMKN 2 Telukkuantan di bagian putri. Dua final yang melibatkan kota yang berbeda ini membuat final Honda DBL tahun ini benar-benar sarat gengsi.
Apalagi panitia DBL Indonesia bakal mengemas final party kali ini penuh dengan kemeriahan
yang membuat penonton berdecak kagum. Event Senior Manager PT DBL Indonesia, Donny Rahardian mengatakan, Honda DBL Riau Series patut mendapat sesuatu yang istimewa di final party.
“Ya, kami akan membuat kejutan di final party besok (hari ini, red). Final kali ini akan kami kemas beda untuk memuaskan dahaga pecinta basket di sini. Mulai dari pertandingan, hiburan, penarikan undian, dan kejutan-kejutan lainnya selama pertandingan. Datang saja dan saksikan. Pintu gerbang masuk untuk penonton sudah mulai buka pukul 14.30 WIB,” paparnya saat gladi resik di Gelanggang Remaja kemarin.
Kemarin, Gelanggang Remaja yang akan jadi venue bulutangkis pada PON XVIII mendatang pada sisi dalam gedung di atasnya sudah digantung dua giant screen (layar raksasa) LCD yang diperkirakan berukuran 3x4 Meter.
Lalu pintu keluar pemain dari ruang ganti sudah dihadang oleh sebuah panggung yang berukuran tidak terlalu besar, sekitar 2x6 Meter dan sudah dipasangi berbagai lampu sorot sebagai perkenalan tim yang akan bertanding nanti.
“Layar besar yang tergantung tersebut akan memutar video starting line-up para pemain jelang pertandingan dimulai, juga akan full of lighting pada final kali ini yang membedakan dengan final party empat seri sebelumnya di Riau,” lanjutnya.
Selain design tempat pertandingan yang sangat megah tersebut, acara final party tidak hanya diisi oleh pertandingan basket, tapi juga ada final kompetisi dancer dan beberapa game supporting event, yakni Honda Beat Team Challenge yang mempertemukan wakil SMA Santa Maria lawan SMAN 8 Pekanbaru.
Men’s Biore DBL Speed Challenge mempertemukan SMA Santa Maria dengan SMAN 7 Pekanbaru. Lalu game lainnya yang mengkombinasikan permainan basket dengan mengendarai sepeda motor, Honda Beat Ride Challenge, wakil Santa Maria berhadapan dengan SMAN 4 Pekanbaru.
Final supporting event lainnya adalah Telkomsel Three Point Competition yang diikuti empat finalis putra dan empat finalis putri. Pemenangnya berkesempatan mengikuti DBL Camp di Surabaya dan mengikuti seleksi DBL Indonesia-All Star yang akan belajar dan bertanding ke Amerika.
Pelatih SMAN 1 Telukkuantan, Surya Kurniawan menyadari tidak mudah bagi timnya mempertahankan gelar. “Kami menyadari Honda DBL ini penuh dengan kejutan yang tidak diduga-duga. Kami ingin menjadi tim pertama yang jadi juara dua kali. Untuk itu kami bakal kerja keras dan berharap keberuntungan terus memayungi,” ungkapnya.
Kepala sekolah SMAN 1 Telukkuantan, Hergusneti memberi dukungan besar kepada tim basketnya di final hari ini. Untuk itu dia berencana memboyong seluruh siswanya ke Pekanbaru untuk memberi dukungan.
“Kami usahakan hadir semuanya, dan upayakan dapat libur dari dinas terkait di Kuansing agar dapat mengimbangi suporter lawan sehingga anak-anak lebih semangat,” ungkapnya.
Pelatih SMKN 2 Telukkuantan, Afrizal mengatakan setelah tahun lalu gagal, kini saatnya bagi Nopi Yarni dkk meraih gelar. “Kami ingin mengukir sejarah, SMK pertama yang meraih gelar Honda DBL Riau Series. Kami akan kerja keras untuk itu,” ujar Afrizal.
Menimbang beratnya perjalanan yang harus ditempuh dari Telukkuantan ke Pekanbaru terlebih harus membawa seisi sekolah seandainya tim mereka ke final, pihak SMKN 2 Teluk Kuantan pun menerapkan penggalangan dana Infak Honda DBL Seribu Sehari sejak dua pekan jelang pelaksanaan 2 Maret lalu.
“Memang untuk mengerahkan suporter ke Pekanbaru dalam jumlah banyak memerlukan biaya yang cukup besar. Panitia basket memiliki ide untuk mengumpulkan seribu sehari sejak dua pekan jelang bertanding, dan sekarang sudah terkumpul puluhan juta, alhamdulillah,” ujar kepala sekolah SMKN 2 Telukkuantan, Drs Arman Yulis MM kepada Riau Pos usai timnya lolos ke final.
Pelatih Santa Maria Mario Luther mengatakan tak mudah menghadapi SMAN 1 Telukkuantan.
“Lawan kami sangat tangguh.Kami akan bekerja keras dan tak boleh membuat banyak kesalahan. Dukungan suporter yang luar biasa seperti di semifinal sangat kami harapkan,” terang Mario. Pelatih SMAN 1 Pekanbaru, Nofrinaldi sadar untuk mengalahkan SMKN 2 Telukkuantan tidak cukup dengan perjuangan pemain di lapangan.
“Untuk mengalahkan SMKN 2 Telukkuantan, tidak cukup dengan mengandalkan lima pemain di lapangan. Kami perlu pemain keenam di tribun,” ungkap, Nofrinaldi.(egp/ted)