MEMBURU GELAR KEDUA

SMA Santa Maria v SMAN 1 Telukkuantan

Olahraga | Sabtu, 10 Maret 2012 - 07:05 WIB

Laporan EKA GUSMADI PUTRA dan EDWAR YAMAN, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Untuk pertama kalinya final putra Honda DBL Riau Series yang melibatkan tim Pekanbaru dengan tim luar kota. Tak pelak duel antara SMA Santa Maria Pekanbaru versus juara bertahan SMAN 1 Telukkuantan bukan sekadar gengsi antar-sekolah, tapi antar kota.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kedua tim sama-sama berjiwa petarung. Mereka pun sama-sama memburu sejarah, tim pertama yang memenangi trofi Honda DBL sebanyak dua kali.

Banyak yang mengunggulkan Telukkuantan bakal mempertahankan gelarnya. Ini melihat performa stabil yang mereka tunjukkan sejak babak pertama.

Namun pelatih Telukkuantan, Surya Kurniawan, tak mau anak asuhannya terlena dengan hal itu. Apalagi Santa Maria yang ditukangi Mario Luther sudah terbiasa melewati rintangan berat menghadapi tim-tim tangguh.

“Sebagian besar pemain kami adalah skuad juara tahun lalu. Benar, secara fisik dan mental sudah teruji, namun di Honda DBL apa saja bisa terjadi. Banyak kejutan yang tidak diduga. Lawan kami adalah tim bagus. Buktinya mereka bisa ke final. Semoga keberuntungan tetap ada di pihak kami,” ungkap Surya.

Yang membuat Surya bisa tenang di final ini karena anak asuhannya ini memiliki akal dan hati yang sejalan.

“Pemain-pemain saya ini di sekolah termasuk anak pintar. Minimal mereka masuk 10 besar di kelasnya. Yang membuat saya salut mereka disiplin. Salat lima waktu tidak pernah tinggal, karenanya dalam suatu pertandingan mereka kerap dibukakan jalan dan cara dalam menghadapi lawan seberat apapun. Mudah-mudahan di final mereka bisa lebih baik lagi,” ungkap Surya.

Menghadapi Santa Maria, Surya mengaku tidak punya strategi khusus. Kendati begitu, timnya harus mewaspadai center Santa Maria, Vincentius Harry T yang berbahaya.

Sementara pelatih Santa Maria, Mario Luther menyebutkan timnya telah melalui ujian yang berat. Mulai dari menghadapi Kalam Kudus Selatpanjang, SMAN 1 Pekanbaru dan SMAN 9 Pekanbaru. Timnya selalu terlibat duel ketat. SMAN 1 Telukkuantan yang dihadapi adalah ujian terberat.

“Saya tak menduga tim ini bisa lolos ke final. Semifinal adalah target realistis kami sebelum iven ini bergulir. Kini kami melampauinya. Yang membuat saya senang, anak-anak bakal tampil tanpa beban. Status kami adalah underdog, kami akan berjuang keras di final nanti,” ungkap Mario.

Dijelaskan Mario, Telukkuantan tim yang sangat bagus, materi pemain mereka merata. Mereka juga punya semangat tarung dan fisik yang prima.

“Tidak mudah mengalahkan mereka. Semua pemainnya berbahaya. Untuk menang dari mereka tidak cukup dengan lima pemain di dalam lapangan, kami perlu dukungan suporter untuk memotivasi para pemain bertarung seperti di semifinal kemarin,” ungkap Mario.

Melihat antusiasnya penonton Santa di semifinal, Mario yakin timnya punya motivasi lebih menghadapi Telukkuantan. Dia berharap di final suporter Santa Maria lebih ramai lagi.(ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook