PAMPLONA (RIAUPOS.CO) -- Real Madrid keluar dari kandang Osasuna, Estadio El Sadar, salah satu stadion yang tak disukai klub di La Liga, dengan kemenangan telak 4-1, Minggu (9/2) waktu setempat.
Tim asuhan Zinedine Zidane itu menang setelah tertinggal 0-1. El Real tetap tenang meski tertinggal, bahkan mendapat cemoohan dari fan Osasuna. Nyanyian pendukung tuan rumah yang menghina mereka seperti menjadi salah satu faktor Sergio Ramos Cs bangkit. Menyamakan kedudukan dan kemudian unggul hingga 4-1.
Real Madrid menunjukkan keberanian di saat yang tepat. Beberapa hari sebelumnya, mereka baru saja kandas di perempat final Copa del Rey, di kandang sendiri. Andai Madrid kalah lagi, entah masalah internal apa yang muncul di ruang ganti.
Kemenangan atas Osasuna berarti menjaga jarak aman dengan Barcelona di klasemen. Madrid masih di puncak, Barca kedua.
Pelatih Osasuna Jagoba Arrasate mengakui Real Madrid pantas memenangi laga. "Madrid memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Mereka menekan kami dan menutup pertandingan seperti masih bisa terus bermain. Kami kehabisan bensin," ujar Arrasate seperti dikutip dari Marca.
Di El Sadar, Madrid bermain seperti pengin menunjukkan mereka mampu dengan cepat menutupi kesalahan saat di Copa del Rey, ketika mereka bermain tanpa organisasi tim yang jelas dan irama yang tak menentu.
Di kandang Osasuna, di mana baru dua tim (Athletic Bilbao dan Real Sociedad) sebelum Real Madrid yang bisa meraih tiga poin musim ini, Ramos dkk tampil saling melengkapi.
Pada saat tidak ada kaki Dani Carvajal menghalangi sepakan pemain Osasuna, masih ada punya Casemiro. Jika Fede Valverde dilewati pemain tuan rumah, masih ada Ferland Mendy.
Marca melansir, Real Madrid membukukan rekor baru di lini pertahanan. Dari 23 pekan La Liga, mereka baru kemasukan 14 gol. Catatan kukuhnya tembok Madrid itu memperbaiki torehan di musim 1964/65 dan 1971/72, ketika dalam jumlah laga yang sama Madrid kebobolan 15 gol. (adk/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal