KAIRO (RIAUPOS.CO) -- Eksodus bintang di Piala Afrika pada 16 besar berhasil tereduksi kemarin. Itu setelah Aljazair yang diperkuat Riyad Mahrez sukses mengalahkan salah satu kuda hitam Guinea dengan skor 3-0. Kemenangan itu membuat Aljazair menjadi satu-satunya tim yang selalu menang sejak fase grup. Hebatnya, mereka melakukannya tanpa kebobolan dan sudah mencetak 9 gol.
Padahal, beberapa jam sebelumnya teror tim kejutan masih berlanjut ketika Madagaskar menang adu penalti 4-2 atas Kongo. Laju tim berjuluk Barea itu termasuk luar biasa.
Bagaimana tidak. Piala Afrika edisi ke-32 kali ini merupakan partisipasi pertama tim polesan Nicolas Dupuis itu. Di fase grup mereka bahkan jadi juara Grup B di atas Nigeria yang punya tradisi lebih baik di Piala Afrika.
‘’Kami tidak kebobolan dan berhasil mencetak tiga gol melawan tim yang cukup merepotkan,” kata Mahrez seperti dilansir AFP.
Kemenangan atas Guinea membuat Mega Hertz--julukan Mahrez--kian dekat dengan trofi pertama bersama Si Hijau--julukan Aljazair. Ya, sejak debut pada 2014, winger Manchester City itu belum memberikan gelar apa pun bagi Aljazair. Padahal, gelar individu sudah disabetnya. Diantaranya pemain terbaik Aljazair (2015 dan 2016) dan pemain terbaik Afrika 2016.
Tapi, bukan berarti kejutan bakal berhenti. Sebab, masih ada dua laga 16 besar yang dihelat dini hari tadi dan berpotensi melahirkan kejutan. Yakni, antara Mali dan Pantai Gading yang pemenangnya akan melawan Aljazair di perempatfinal serta Ghana melawan Tunisia yang pemenangnya sudah ditunggu Madagaskar. Perempatfinal mulai digeber Kamis dini hari (11/7).
“Jadi favorit juara atau tidak nyaris tidak berarti apa-apa. Kami percaya bisa melakukan hal yang awalnya dipandang mustahil (juara, red),’’ ujar pelatih Aljazair Djamel Belmadi.(io/jpg)