Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru
BERHASIL mengalahkan Timor Leste dengan skor 2-0 pada Sabtu (7/7) lalu belum bisa membuat timnas U-22 berpuas diri. Mereka dinilai seharusnya bisa menang lebih dari dua gol.
Minimnya gol yang tercipta dalam pertandingan melawan negara yang memisahkan diri dari Indonesia itu menurut asisten pelatih Widodo Cahyono Putro dikarenakan lemahnya koordinasi lini depan. Jika lebih rapi dan pengertian, dia yakin akan lebih banyak gol tercipta.
“Koordinasi penyerangan belum maksimal. Fokus kami untuk lawan Makau disini, peluang sudah banyak, tapi belum bsia dimaksimalkan jadi gol,” katanya kemarin (8/7).
Selain koordinasi, inisiatif dari barisan penyerang Indonesia yang diisi oleh Andik Vermansyah, Agung Supriyanto, dan Yoshua Pahabol juga dinilai masih kurang. Akibatnya, saat crossing matang dilepaskan, pemain belakang lawan selalu bisa menghalau karena penyerang Indonesia kurang tanggap. Untuk itu, lanjut Widodo, pada sesi latihan sore ini materi yang akan diberikan oleh pelatih kepala Aji Santoso sepertinya akan lebih difokuskan di sisi penyerangan. Namun, materi pastinya masih menunggu diberikan pada pagi ini.
Waktu latihan untuk Andik dkk sendiri tidak panjang. Meski mendapatkan waktu istirahat pertandingan selama dua hari, Timnas ternyata memilih tidak berlatih di lapangan, kemarin. Mereka berfokus untuk memulihkan kondisi terlebih dahulu.
“Anak-anak kelelahan setelah dua pertandingan. Hari ini (kemarin, red) hanya recovery di kolam renang. Sebagain ada yang treadmill,” terang pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 tersebut.
Meski menitikberatkan latihan untuk lini depan, bukan berarti tak ada koreksi bagi lini tengah dan belakang timnas. Dua lini ini dianggap masih belum maksimal dan sering kecolongan. Di sisi lain, usaha untuk membangun serangan mulai dari bawah masih belum terlihat.
“Kami ingin lawan Makau bisa lebih sabar. Permainan semakin menyatu dan serangan bisa dibangun dengan rapi dari bawah.” jelasnya.
Menghadapi Makau besok (10/7), Widodo menyebut peluang menurunkan komposisi pemain yang sama dalam dua pertandingan terakhir terbuka lebar. Sebab, kondisi pemain Indonesia tak ada yang bermasalah dengan cedera. Hanya, untuk formasi akan ada dua kemungkinan yang diterapkan oleh Aji. Pertama, dia akan bermain dengan tiga penyerang sekaligus dengan 4-3-3. Kedua bermain dengan empat pemain sekaligus yang bermental menyerang.
“Kemungkinan 4-3-3 atau 4-2-3-1. Kami lihat dulu kesiapan pemain dan mana yang paling efektif,” papar pelatih asal Gresik tersebut. (ted)