PEKANBARU (RP) - Final Honda DBL 2012 Riau Series, Sabtu (10/3) besok bakal banyak menciptakan sejarah baru. Untuk pertama kalinya partai final mempertemukan Pekanbaru versus luar kota (putra-putri).
Tahun lalu final putra antara sesama luar kota, yakni SMAN 1 Rengat menghadapi SMAN 1 Teluk Kuantan. Sedangkan tim putri tim melibatkan tim Pekanbaru, SMA Santa Maria menghadapi tim luar kota, SMAN 1 Rengat.
“Tahun ini di bagian putri bakal ada juara baru. Pasalnya SMKN 2 Teluk Kuantan dan SMAN 1 Pekanbaru yang bertemu di final kali ini belum
pernah menjadi kampiun. Lolos ke final tahun ini adalah prestasi tertinggi bagi mereka,” ungkap Project Officer PT DBL Indonesia, Bebob Latief.
Di bagian putra SMA Santa Maria Pekanbaru dan SMAN 1 Teluk Kuantan bersaing untuk menjadi tim pertama yang jadi juara dua kali. Santa Maria adalah juara pada edisi perdana.
Setelah itu prestasi tertinggi mereka sebatas babak perempatfinal. Sedangkan SMAN 1 Teluk Kuantan ingin menyamai pretasi tim putri Santa Maria jadi juara dua kali berturut-turut.
Yang menarik tentu saja tim putri SMAN 1 Pekanbaru. Keberhasilan lolos ke final terasa bermakna bagi First (julukan SMAN 1). Pasalnya mereka sukses melakukan revans atas kekalahan dari juara bertahan SMAN 1 Rengat. Tahun lalu mereka kalah di semifinal dan membalasnya tahun ini. Tim besutan Nofrinaldi itu kemarin mengalahkan SMAN 1 Rengat dengan skor 55-34 di seminal terakhir.
“Alhamdulillah strategi kami berjalan. Defense anak-anak sangat baik. Kami menyadari anak-anak luar kota Pekanbaru memiliki drive yang bagus. Permainan mereka juga cepat. Namun kami bisa membendung mereka, sekaligus melakukan revans atas kekalahan tahun lalu,” ujarnya.
Menghadapi SMKN 2 Teluk Kuantan di final nanti, Novri mengaku tetap menerapkan strageti bertahan untuk mematikan beberapa pergerakan lawan yang sangat baik. Minimnya suporter yang memadati venue selama Smansa Pekanbaru bermain, jadi perhatian iri bagi sang pelatih.
“Pihak sekolah berjanji usai pertandingan tadi (kemarin, red) bakal mengerahkan suporter. Suporter kami bakal memakai baju merah siap memerahkan Gelanggang Remaja,” ungkapnya.
Di bagian putra, Santa Maria yang tidak diperhitungkan tahun ini, membuat kejutan dengan mengalahkan SMAN 9 Pekanbaru. Saat juara pada 2008, mereka jugga menghentikan laju SMAN 9 di semifinal.
“Saya baru tahun ini menukangi Santa Maria. Dan saya juga baru tahu di semifinal pada 2008 kami mengalahkan SMAN 9. Ini berarti deja vu. Semoga ini pertanda bagus bagi menghadapi final nanti. Lawan kami di final sangat bagus. Saya tak menyangka kami bisa melaju hingga sejauh ini. Dan anak-anak telah berjuang keras mewujudkan ini,” ungkap pelatih Santa Maria, Mario Luther.
“Lolos ke final, berarti kami mempertahankan tradisi sekolah selalu hadir di final Honda DBL. Pada 2008 putra kami juara. Setelah itu tiga tahun berturu-turut tim putri kami hadir di final. Setelah tim putri kandas, tim putra kami yang tak diprediksi malah lolos ke final,” tambah Zakirman Tanjung, pelatih tim putri yang juga guru olahraga Santa Maria.
Ya, menghadapi SMAN 9, anak-anak Santa maria bermain penuh semngat. Sempat keteratan di dua kuarter awal, mereka mampu bangkir dan memadamkan asa SMAN 9 yang bermabisi untuk lolos ke final.
“Dengan ketenangan, stamina bagus, dan kekompakan makanya kami bisa mengalahkan lawan yang memang sangat berat pada pertandingan tadi (kemarin, red). Saya berharap para pemain jangan besar kepala dulu karena tugas belum selesai,” ungkap Mario.
Mario juga memerikan apresiasi yang tak kalah semangat kepada pihak seklah yang menurunkan suporter fanatik mereka namun tetap santun dalam memberikan dukungan.
“Saya berharap suporter kami juga luar biasa seperti ini di final nanti. Ini penting karena lawan kami sangat tangguh,” ungkap Mario.(egp/ted)