BUENOS AIRES (RIAUPOS.CO) - Tuan rumah Piala Dunia 2026 sudah jadi milik tiga negara di Benua Amerika Utara. Yakni, Kanada-Amerika Serikat-Meksiko. Nah, tuan rumah Piala Dunia 2030 mungkin hanya bergeser ke Benua Amerika Selatan setelah empat negara resmi mendaftarkan diri, Rabu (8/2/2023).
Uruguay-Argentina-Paraguay-Cili bersatu untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia edisi ke-24 dengan alasan kuat.
”Edisi 2030 bukan Piala Dunia biasa. Melainkan peringatan centenario (100 tahun). Kami yakin FIFA ingin mengenangnya dengan menggelarnya di tempat edisi pertama dihelat,” papar Presiden Conmebol (Konfederasi Amerika Latin) Alejandro Dominguez seperti dilansir ESPN.
Edisi pertama Piala Dunia, 1930, dihelat di tanah Latin dengan Uruguay mendapat kehormatan sebagai host. Setelah itu, yang berkesempatan menggelar Piala Dunia dari Latin adalah Brasil (2 kali, pada 1950 dan 2014) serta Argentina (1978).
Keyakinan Conmebol bisa jadi tuan rumah membesar seiring euforia juara Argentina di Qatar pada November-Desember tahun lalu yang masih terasa. Bahkan, Conmebol diklaim masih memiliki satu muara lagi sebagai kandidat host. Yakni, kolaborasi Kolombia-Ekuador-Peru, tetapi belum ada realisasi.
Jika mengacu pemerataan, persaingan tuan rumah Piala Dunia 2030 mengerucut pada Conmebol dan UEFA. AFC sudah tidak diperbolehkan ikut lantaran baru saja merampungkan pergelaran di Qatar. Sementara CAF dianggap belum memenuhi syarat untuk infrastruktur. Hanya, mengingat UEFA sudah kebagian Rusia pada edisi 2018, kans Conmebol dianggap lebih besar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman