Efek Kartu Merah

Olahraga | Senin, 09 Januari 2012 - 06:17 WIB

MANCHESTER (RP)- Derby Manchester musim ini kembali diwarnai kartu merah. Dalam bentrok Premier League di Old Trafford pada 23 Oktober tahun lalu, defender Manchester United, Jonny Evans, diusir keluar lapangan. Kartu merah Evans sedikit banyak mempengaruhi kekalahan telak 1-6 United.

Nah, di babak ketiga (32 besar) Piala FA di Stadion Etihad tadi malam, giliran kapten Manchester City Vincent Kompany yang tidak beruntung menerimanya. Tebasan dua kaki defender internasional Belgia itu kepada Nani memaksa wasit Chris Foy mengganjarnya dengan kartu merah langsung.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kartu merah Kompany memang berdampak besar bagi tuan rumah. Sebab, laga baru berjalan 12 menit dan City sudah kecolongan gol Wayne Rooney dua menit sebelumnya. Keluarnya Kompany mampu dimanfaatkan United untuk menambah dua gol, masing-masing melalui Danny Welbeck dan Rooney lagi.

City mencoba bangkit di babak kedua. Tapi, gol-gol Aleksander Kolarov dan Sergio Aguero tidak mampu menghindarkan The Citizens  menelan kekalahan home pertamanya musim ini. City sebelumnya tidak terkalahkan dalam 15 laga di Etihad, termasuk menyapu bersih 11 laga di Premier League.

Hasil itu jelas bukan sesuatu yang menyenangkan pelatih City, Roberto Mancini, yang kecewa dengan wasit. Untuk diketahui, Foy termasuk wasit yang gemar merogoh kartu sepanjang musim ini. Wasit 49 tahun itu tercatat sudah mengeluarkan 46 kartu kuning dan tujuh kartu merah hanya dari 17 laga di berbagai ajang di Inggris. Salah satu keputusan kontroversialnya adalah saat memimpin laga Premier League antara Queens Park Rangers versus Chelsea di Loftus Road (23/10/2011). Kala itu, dia mengeluarkan 11 kartu, termasuk kartu merah untuk dua pemain Chelsea, Jose Bosingwa dan Didier Drogba, hanya dalam rentang delapan menit.

Tapi, Mancini memilih bahasa halus untuk mengomentari wasit. Dia tahu bahwa berbicara tentang kepemimpinan wasit bisa berbuah sanksi dari FA (Asosiasi Sepakbola Inggris). “Yang terbaik adalah kita hanya membicarakan pertandingan saja dan bukan mengenai wasit,” ungkap pelatih asal Italia itu kepada ITV. Kendati kalah dan otomatis gagal mempertahankan Piala FA, Mancini tidak terlalu bersedih. “Saya masih bisa tersenyum karena saya kira kami telah menunjukkan performa fantastis dengan hanya 10 orang. Pemain tampil bagus di babak kedua. Kami mencetak dua gol, memiliki beberapa peluang, dan tidak kebobolan,” sambungnya.

Tiga hari setelah kegagalan di Piala FA, City akan menerima kunjungan tim yang juga relatif berat, Liverpool, dalam leg pertama semifinal Piala Carling (11/1). City memang pernah menghajar Liverpool tiga gol tanpa balas dalam bentrok liga sepekan lalu (3/1). Tapi, setelah kalah derby plus minimnya masa recovery menjadi kesulitan tersendiri bagi Mancini dan anak asuhnya.(dns/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook