Laporan JPNN, Milan
INTER Milan sedang on fire. Setelah mengakhiri 2011 dengan hebat, mereka juga mengawali 2012 dengan luar biasa. Mereka membantai tamunya Parma lima gol tanpa balas pada pekan ke-17 Serie A Italia, dini hari kemarin WIB.
Klub berjuluk Nerazzurri itu mencatat lima kemenangan beruntun di Serie A dan menancapkan diri pada posisi kelima. Sekarang mereka telah mengoleksi 29 poin dan hanya tertinggal satu angka di belakang Lazio yang berada pada posisi keempat.
Ketika Inter mengamuk, Lazio yang tampil konsisten musim ini malah dibantai tim papan bawah Siena 4-0. “Saat saya memulainya, secara statistik kami buruk, tapi sekarang kami bisa tersenyum,” kata Claudio Ranieri, pelatih Inter seperti dikutip Football Italia.
Ranieri benar-benar memanen kepercayaan yang diberikannya kepada duet striker Diego Milito dan Giampaolo Pazzini. Milito melesakkan dua gol pada menit ke-13 dan 41 serta Pazzini pada menit ke-56. Dua gol lain dicetak Thiago Motta (18) dan Davide Faraoni (79).
“Anda bisa lihat sendiri kalau para pemain ini belum habis dan mereka ingin mengembalikan musim ini ke jalur yang benar. Akan finis di mana kami musim ini, saya tidak tahu. Semuanya akan terjawab di lapangan,” kata Ranieri.
Sangat penting bagi Inter mendapatkan kemenangan itu. Bukan hanya untuk memperpanjang tren kemenangan, melainkan juga sebagai modal jelang Derby della Madonnina melawan AC Milan pada 15 Januari mendatang di San Siro.
“Kami berada pada kondisi yang bagus jelang melawan Milan. Saat liburan, para pemain kami bisa mengisi tenaganya. Saya juga berharap Diego Forlan dan Wesley Sneijder bisa pulih tepat waktu. Mereka akan meningkatkan kepercayaan diri tim,” kata Ranieri.
Milito juga senang ketajamannya di depan gawang kembali setelah sempat mandul. “Bekerja sama dengan Pazzini sangatlah menyenangkan. Kami bisa saling mendukung dan pelatih juga melakukan hal yang benar,” jelas Milito seperti dikutip Goal.
Bertolak belakang dengan Inter yang bahagia, Parma sangat kecewa. Apalagi kekalahan itu membuat mereka mencatat enam laga tanpa menang. Kursi pelatih yang diduduki Franco Colomba pun mulai memanas dan dia berada di ujung tanduk.
“Saya pikir para pemain membuat Inter melakukannya dengan mudah. Mereka punya skill lebih baik dan mampu memanfaatkannya. Di sisi lain kami membuang beberapa peluang bagus dan harus membayar mahal,” cetus Colomba seperti dikutip AFP.(ham/ted)