Laporan AZRUL ANANDA, South Lake Tahoe
Hari Rabu (6/11), Kamis kemarin WIB merupakan hari super happy bagi anak-anak DBL Indonesia All-Star 2013.
Setelah asyik main salju di South Lake Tahoe, mereka merasakan suasana kelas dan pertandingan di salah satu SMA terbaik di Amerika Serikat!
Selain menonton pertandingan NBA dan bertanding di luar negeri, mungkin satu hal yang paling didambakan anak-anak Developmental Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2013 selama di Amerika adalah bermain salju.
Rabu (6/11)-Kamis (7/11) WIB, harapan itu menjadi kenyataan. Plus, mereka dapat pengalaman luar biasa di South Tahoe High School (STHS), yang oleh majalah Newsweek dinobatkan sebagai salah satu SMA terbaik di Amerika Serikat.
Di sekolah itu, mereka merasakan serunya ikut pelajaran di sekolah Amerika. Kemudian, mereka merasakan senang ‘’dan bangganya’’ meraih kemenangan dalam pertandingan melawan tim basket sekolah tersebut!
Berangkat pagi-pagi (naik bus pukul 06.30), rombongan DBL All-Star menempuh perjalanan selama sekitar 2,5 jam menuju South Lake Tahoe.
Kota tujuan itu adalah kota kecil di dekat Lake (danau) Tahoe, salah satu tempat terindah di Amerika Serikat. Sebuah danau superluas dan superdalam yang terletak di atas pegunungan, di perbatasan antara Negara Bagian California-Nevada.
Di South Lake Tahoe. Tim pelatih plus ofisial berfoto-foto di salju. Begitu juga di Emerald Bay, rombongan langsung menuju tempat yang banyak saljunya. Di sana, mereka pun langsung ‘’pesta salju’’.
***
Pukul 11.00 rombongan menuju South Tahoe High School (STHS). Di sana, para pemain makan siang bareng siswa lain di kafetaria sekolah, ikut masuk kelas, dan bertanding melawan tim basket sekolah tersebut.
Begitu tiba, rombongan disambut tulisan di layar LED di depan sekolah, bertulisan ‘’Welcome Indonesian High School Basketball All-Star’’.
Wakil Kepala Sekolah STHS Patrick Harnett menyambut rombongan, ditemani Joby Cefalu, pelatih tim basket putra sekolah tersebut.
Sekitar pukul 01.45, seluruh penghuni STHS diminta menghentikan pelajaran dan berkumpul di gym sekolah. Mereka memadati tribun gedung pertandingan basket.
Sebelum bertanding, lagu kebangsaan Indonesia Raya diputar, disambut tepuk tangan riuh penonton, disusul dengan Star Spangled Banner, lagu kebangsaan Amerika Serikat.
‘’Melihat gym penuh sesak dan lagu Indonesia Raya diputar, saya merasa merinding. Rasanya aneh melihat sambutan dan suasana seperti ini di Amerika,’’ ungkap Azrul Ananda, commissioner DBL.
Dalam laga ekshibisi tersebut, tim putri DBL All-Star menang 9-2 dan tim putra kalah 10-14.
Namun, begitu pertandingan resmi dimulai (mengikuti aturan setempat, masing-masing 2 x 20 menit), tim DBL All-Star menunjukkan kemampuan. Tim putri menang telak 55-20, tim putra menang 42-29.
‘’Di satu sisi, senang rasanya bisa menang di Lake Tahoe, menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia itu hebat. Di sisi lain, rasanya pengalaman mereka masuk kelas, bertemu teman-teman baru, jauh lebih berharga. Sekarang ada satu kota yang kenal lebih akrab dengan Indonesia dan anak-anaknya yang hebat,’’ papar Azrul.(jpnn)