MALAYSIA MASTERS 2022

Komentar Gregoria setelah Tembus Semifinal Pertama dalam 4 Tahun

Olahraga | Jumat, 08 Juli 2022 - 21:00 WIB

Komentar Gregoria setelah Tembus Semifinal Pertama dalam 4 Tahun
Gregoria Mariska Tunjung lolos ke semifinal Malaysia Masters 2022. (HUMAS PP PBSI)

KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) - Gregoria Mariska Tunjung mencatat kejutan besar. Tunggal nomor satu Indonesia itu sukses mengandaskan pemain nomor satu dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi pada perempat final Malaysia Masters 2022, hari ini (8/7/2022).

Gregoria menang rubber game dengan skor 25-23, 15-21, 21-10. Dalam laga di Axiata Arena, Kuala Lumpur tersebut, Gregoria menuntaskan pertandingan dalam tempo 50 menit. Dengan hasil ini, Gregoria mencatat hasil yang baik. Untuk kali pertama dalam nyaris empat tahun, Gregoria berhasil menembus semifinal BWF World Tour. Sebelum hari ini, kali terakhir Gregoria mencapai semifinal terjadi pada Denmark Open 2018.


Kemenangan atas Akane juga bermakna baik bagi Gregoria. Dia mengalahkan Akane secara back-to-back. Pekan lalu, di babak pertama Malaysia Open 2022, Gregoria juga mengandaskan Akane. Dia bangkit dan menang dua kali beruntun setelah dikalahkan Akane selama delapan laga.

“Hari ini yang pasti saya lebih siap. Tetapi saya tidak mau memberikan tekanan yang berlebihan di diri saya karena saya bisa menang minggu lalu di Malaysia Open. Puji Tuhan bisa lancar, bisa tetap tenang, dan mengatur emosi dengan baik,” ucap Gregoria usai pertandingan dikutip dari siaran pers PP PBSI.

Kunci kemenangan Gregoria hari ini adalah keberhasilannya merebut game pertama dengan cara dramatis. Unggul jauh 11-6 dan 15-12, Gregoria malah tersusul dan nyaris kehilangan game pertama karena Akane mencapai game point dalam kedudukan 19-20. Akene kembali di ujung kemenangan game pertama karena unggul 23-22. Untung dalam situasi kritis, Gregoria mampu mencetak tiga angka beruntun untuk menutup game pertama dengan skor 25-23.

Di game kedua, Gregoria banyak terdominasi dan kerap melakukan unforced error. Hasilnya, Akane mudah saja melaju untuk unggul 14-9, 18-12, dan menutup game kedua dengan skor 21-15. Nah, di game penentuan, secara mengejutkan Gregoria bermain dahsyat. Dia aktif bergerak, bertarung penuh semangat, dan berani mengambil risiko dengan permainan net yang tipis. Hasilnya, Gregoria selalu unggul jauh. Mulai dari 7-1, 13-5, 16-8, dan akhirnya menuntaskan perlawanan Akane dengan skor nyaman 21-10.

“Akane lebih melawan dan lebih memaksa di lapangan karena kelihatan di minggu sebelumnya dia bukan di permainannya. Tetapi hari ini dia coba untuk mengeluarkan kemampuannya. Tadi setelah menang di game pertama, saya coba lebih tenang dan tidak memikirkan hasil. Saya hanya fokus bagaimana saya bisa fight di lapangan,” imbuh Gregoria.

Sudah berada di semifinal tidak membuat Gregoria berpuas diri. Dia masih ingin berjuang. Gregoria sadar, secara individu, prestasinya belum terlihat. Pada babak empat besar, Gregoria akan berhadapan dengan unggul ketiga asal Korea Selatan, An Se-young. Keduanya, terakhir bertemu pada All England 2022. Saat itu, Gregoria kandas dengan skor sangat telak 16-21, 4-21.

“Saya tidak ingin berhenti di sini, saya ingin paksa diri saya lagi karena selama dua tahun ini saya tidak ada hasil yang bisa terlihat,” ucap Gregoria.

“Pertemuan terakhir saya dengan An Se Young terjadi di All England 2022 dan saya kalah. Besok, saya ingin maksimal, saya punya target sendiri. Pastinya ingin menang, jadi saya akan coba sebaik mungkin lebih dari hari ini,” tambahnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook