Suporter Berulah, AFC Beri Teguran Keras

Olahraga | Minggu, 08 Juli 2012 - 07:57 WIB

JAKARTA (RP) - Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) mengeluarkan teguran keras untuk Indonesia. Itu setelah terjadi insiden pelemparan yang dilakukan oleh penonton Indonesia saat kalah 0-1 dari Australia pada 5 Juli lalu."Kami sudah dapat teguran resmi dari AFC," kata Tri Goestoro, sekjen PSSI saat dihubungi kemarin (7/7).

Insiden pelemparan terjadi saat Indonesia tertinggal 0-1. Saat itu, dari arah tribun penonton melemparkan botol air mineral ke arah bangku tim negeri Kanguru, julukan Australia. Alhasil, tindakan ini pun dilaporkan oleh pelatih Australia, Paul Okon, ke AFC.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pelemparan ke arah lapangan semakin menjadi pada babak kedua. "Saat itu, salah seorang pemain Australia sempat melemparkan balik botol air mineral ke arah penonton. Meski tidak mengenai siapapun, penonton ternyata semakin panas dan semakin sering melemparkan botol minuman ke arah lapangan.

Tri menyebutkan bahwa teguran AFC sangat keras. Bahkan, jika sampai insiden itu kembali terulang dalam laga-laga berikutnya, maka pertandingan Kualifikasi Piala AFC U-22 akan dibatalkan seluruhnya.

"Yang rugi nanti Indonesia, penonton harus bisa menahan diri. Jangan melempar apapun ke lapangan, karena itu sudah aturan," tutur lelaki berkumis tersebut.

Sementara itu, AFC juga memberikan denda sebesar 3000 dolar kepada PSSI. Alasannya, PSSI dianggap belum membayar denda yang sebelumnya telah ditetapkan harus dibayar oleh AFC sebelum akhir Juni lalu.

Wakil Ketua Komisi disiplin (Komdis) PSSI Catur Agus Saptono menjelaskan bahwa denda itu seperti yang lumrah dikeluarkan komdis PSSI selama ini. Jika tak bisa membayar denda yang pertama, maka akan ada denda tambahan karena tidak mampu membayar.

"PSSI sebelumnya ada sanksi dan harus membayar denda. Tapi, lupa untuk tidak membayar. Jadi harus mendapatkan sanksi membayar denda keterlambatan lagi," ucapnya.

Sayang, Catur tidak tahu pasti apakah sanksi yang sebelumnya didapat oleh Indonesia sehingga sampai mendapatkan sanksi lagi karena terlambat membayar.

"Saya kurang tahu apa yang membuat Indonesia didenda sebelumnya. Yang pasti, denda 3000 dollar ini juga harus dibayar dengan denda sebelumnya," tandasnya. (aam)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook