Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru denniandrian@riaupos.co
CARETAKER pelatih PSPS, Afrizal mendapatkan tugas berat menghadapi putaran kedua ISL yang bergulir 11 Mei mendatang. Eksodus besar-besaran pemain membuat Afrizal harus meramu tim dengan pemain baru.
Ironisnya, hingga Selasa (7/5) kerangka tim belum juga didapatkan. Padahal, Sabtu (11/5) sudah bertanding menjamu Barito Putra.
“Kalau gambaran kerangka tim 100 persen belum dapat. Dari beberapa kali latihan, saya mencoba bongkar pasang pemain yang baru bergabung. Mungkin besok (hari ini, red) latihan ke arah membentuk kerangka tim dan menetapkan starting eleven menghadapi Barito Putra,” ujar caretaker pelatih PSPS, Afrizal kepada Riau Pos, Selasa (7/5).
Dari 23 pemain putaran pertama, yang bertahan hanya Ndiaye Pape Latyr, M Isnaini, Bobby Satria, M Zahrul Azhar, Susanto, Fance Harianto, Redo Rinaldi, Tengku Lutfi, Prawira Putra dan Dika Hanggara. Dari 10 pemain ini hanya Ndiaye Pape Latyr, Bobby Satria, Fance Harianto dan Susanto yang selalu dimainkan di putaran pertama, sedangkan sisanya lebih sering cadangan.
Praktis, Afrizal harus merombak total komposisi pemain untuk menjalankan strategi bermain dengan formasi 4-2-3-1.
Untuk posisi target man, Afrizal tak pusing karena Ndiaye Pape masih bertahan. Namun yang menjadi kendala adalah posisi playmaker yang ditinggalkan Makan Kanote.
PSPS memang kedatangan Camara Namory dan bergabung kembali Rusdianto. Namun, kedua pemain tersebut sejatinya gelandang bertahan.
Untuk gelandang serang, saat ini PSPS memiliki M Zahrul Azhar, Tengku Lutfi, Dika Hanggara serta beberapa pemain baru hasil seleksi yang minim pengalaman bermain di reguler di ISL.
“Mudah-mudahan sebelum lawan Barito kerangka tim terlihat,” ujar Afrizal.(aga)