JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah DKI Jakarta akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari. Untuk itu Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) meminta dispensasi diberikan kepada Pelatnas Cipayung terkait kebijakan tersebut.
Hal itu diungkapkan Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto kepada wartawan, Rabu (8/4/2020). Permintaan itu diajukan karena masih ada atlet yang memilih tetap tinggal di Cipayung meski secara resmi PBSI telah meliburkan latihan.
Kondisi itu tidak sejalan dengan aturan tentang larangan kegiatan saat terjadi darurat kesehatan yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui PP No. 21 Tahun 2020. Dalam aturan pedoman PSBB, pemerintah akan membatasi sekolah dan tempat kerja, kegiatan keagamaan, kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Kemudian, kegiatan sosial dan budaya serta moda transportasi.
"Ya betul kami sudah berkoordinasi dengan Kemenpora melalui Sesmenpora untuk mendapatkan dispensasi hal tersebut (PSBB)," kata Budi.
Terpisah, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto membenarkan PBSI sudah mengungkapkan keinginan tersebut. Kemenpora dalam hal ini memaklumi kebingungan para atlet yang memilih untuk tetap berada di Cipayung selama pemberlakuan masa PSBB di DKI Jakarta.
Terlebih, Jakarta Timur merupakan salah satu zona merah penyebaran Covid-19 atau virus corona di Indonesia. Termasuk ketika pelatih tunggal putra nasional Hendry Saputra sempat dinyatakan positif virus corona dan diisolasi di RS Pelni.
"Kami memahami atlet bingung gusar, karena kalau pulang ke daerah ada beberapa yang sudah semi lockdown. Terus kalau pulang ke daerah, mereka juga tidak bisa latihan maksimal. Kalau tidak bisa latihan maksimal, pengaruh ke kualitas individu mereka juga kasihan. Kami mengerti kondisi ini."
"Setelah PBSI mengirimkan surat resmi kepada kami maunya bagaimana, kami akan konsultasikan ke Gugus Tugas Covid-19 dan Pemprov DKI untuk mendapatkan solusi baiknya seperti apa," ujar Gatot.
Sumber:CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun