Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru denniandrian@riaupos.co
Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sepak Takraw merupakan PPLP yang tertua di Riau. PPLP yang dibiaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini berdiri sejak 1995.
Banyak prestasi telah diraih, namun kondisi mess PPLP tak banyak perubahan hingga kini.
Jika kita melintas di jalan Suka Terus, Gang SMA Handayani Kecamatan Sail samping Kantor UPT Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Nasional Riau maka akan terlihat bangunan berwarna hijau yang berdiri “megah” di depan SMA Handayani.
Sekilas bangunan ini terlihat seperti rumah penduduk, namun bangunan ini merupakan tempat mencetak atlet sepak takraw Riau.
Ya, gedung tersebut adalah mess PPLP sepaktakraw Riau yang dibiayai APBN. Dari luar gedung ini memang terlihat megah, tapi jangan melihat dari satu sisi. Pasalnya, jika kita melihat lebih dalam, ternyata kondisi gedung milik Dinas Pendidikan Riau ini sangat memprihatinkan.
Beberapa pintu sudah tak memiliki gagang, jendela kamar pun ada yang hanya tinggal terali, karena daun jendela sudah copot. Tak hanya itu, instalasi listrik juga sudah tidak standar karena banyak yang sudah tidak berfungsi. Fasilitas pendukung atlet lainnya juga sangat memprihatinkan.
Mereka makan bersama menggunakan meja makan yang dibuat sendiri dari papan dan kayu, termasuk tempat bersantai. Tak hanya itu, kasur yang dipakai untuk tidur atlet juga sangat memprihatinkan. Tak hanya usang, tapi juga sudah berlubang-lubang.
Jika tak karena motivasi atlet dan dukungan orang tua serta pelatih maka sulit bagi PPLP sepaktakraw Riau berprestasi lebih. Ya, tak ada orang tua yang mau melepas anaknya di mess yang kurang representatif. Begitu juga atlet, tanpa motivasi tinggi, tak ada yang mau tinggal dalam kondisi yang memprihatinkan ini.
‘’Kondisi sekarang ini tak jauh beda dengan saat saya jadi atlet PPLP tahun 1997 dulu. Namun, motivasi untuk maju dan dukungan pelatih serta orang tua membuat kami bisa bertahan dan berprestasi,’’ ujar Herdayanto yang kini menjadi PNS di Dispora Riau.
Kondisi ini sungguh kontras dengan fasilitas yang didapatkan atlet 12 PPLP cabang olahraga yang bersumber dari dana APBD binaan UPT Pelatihan Dispora Riau dimana fasilitas yang didapatkan sangat memadai bahkan bisa dikatakan berlebih.
Mengapa hal ini terjadi? Ternyata, dana APBN yang dikucurkan Menpora buat PPLP sepaktakraw selama ini hanya untuk pembiayaan non aset seperti makan atlet dan uang saku atlet. Sedangkan untuk pengadaan aset tidak ada alias nol rupiah.
Sementara, fasilitas yang ada di mess PPLP selama ini merupakan swadaya pelatih dan mantan atlet takraw Riau. ‘’Kalau tak salah, meja makan kami yang buat waktu itu,’’ ujar pelatih takraw Riau, Iskandar. ‘’Kalau kasur yang mengusahakan Bang Yusmedi (pelatih PPLP takraw sekarang,’’ tambahnya.
Hal ini diakui Kabid Olahraga Dispora Riau, Hendrizal yang meninjau langsung kondisi mess tersebut. ‘’Ya, kondisinya sangat memprihatinkan. Kami juga tak tahu solusinya seperti apa.APBN membantu untuk non aset saja,’’ ujarnya.
Hendrizal mengatakan dirinya sedang mengupayakan agar Kemenpora mengucurkan dana untuk perbaikan asrama PPLP takraw tersebut. Namun, jika tak disetujui maka jalan terakhir diharapkan dari APBD Riau.
‘’Harapan kita memang dari dana APBD untuk membeli atau menggantikan aset yang sudah rusak di mess PPLP sepak takraw tersebut. Kami akan usulkan biayanya dalam APBD perubahan dan berharap disetujui,’’ ujarnya.
Hendrizal terpanggil untuk memperjuangkan ini karena prestasi PPLP sepaktakraw Riau cukup bagus. Di Kejurnas antar PPLP se-Indonesia, PPLP takraw Riau merebut emas sejak tahun 1999 hingga 2003. Bahkan, Riau selalu ditunjuk mewakili Indonesia di ASEAN School.
Bahkan, atlet putri yang sukses merebut dua emas dan satu perak serta atlet putra yang merebut dua perunggu di PON Kaltim tahun 2008 lalu, sebagian besar merupakan jebolan PPLP sepaktakraw Riau seperti Florensia Cristi, Mala Endah Sari, Sutini, Syofrianto dan Asmira.
Mereka saat ini masih jadi andalan Riau untuk PON XVIII. Tak hanya itu, lima atlet PPLP takraw Riau saat ini masuk dalam tim Pelatda PON Riau. Mereka adalah Mala Endah Sari, Apriadi, Hasbullah, Rian dan Saifuddin Fadli. Penerus mereka ini perlu perhatian lebih dari Pemprov Riau, terutama terkait fasilitas di mess PPLP.***