MILAN (RIAUPOS.CO) — Olivier Giroud dan Paulo Dybala kembali bertemu setelah drama panjang pada final Piala Dunia 2022 di Lusail Iconic Stadium, Qatar (18/12). Kali ini, bersama klubnya, AC Milan dan AS Roma. Tepatnya dalam lanjutan Serie A di Stadio San Siro, Senin (9/1/2023) dini hari WIB (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 02.45 WIB).
Ketika juara dunia bersama Argentina, Dybala dianggap pemain paling beruntung. Untuk jadi juara, Dybala hanya perlu enam sentuhan bola. Ya, Dybala bermain sebagai pemain pengganti di babak kedua extra time sekitar semenit. Dybala juga jadi pahlawan dengan menjebol gawang Les Bleus-julukan Prancis-dalam adu penalti.
Dini hari nanti Roma perlu lebih sekadar faktor lucky Dybala. Seperti ketika Dybala memberikan jalan kepada il capitano Lorenzo Pellegrini untuk mencetak gol lewat titik putih melawan Bologna FC di Stadio Olimpico, Roma (5/1).
Lucky ala Dybala itu yang membedakannya dengan Giroud. Attaccante Milan itu tidak bisa menyaksikan Prancis mempertahankan gelar juara dunianya. Ciroud bahkan sudah harus duduk di bench pada awal babak kedua dan menyaksikan rekan setimnya dipecundangi Argentina.
Berbicara dalam konferensi persnya di Milanello-kamp latihan Milan-Sabtu malam (7/1), allenatore Milan Stefano Pioli sudah mewaspadai ancaman dari pergerakan La Joya-julukan Dybala-itu.
’’Karakteristik pergerakan Dybala ada di antarlini mempunyai kedalaman. Berkat Dybala, Roma pun kini memiliki tridente maut bersama Nicolo Zaniolo dan Tammy Abraham,’’ ungkap Pioli kepada Milan TV.
Pioli enggan mengaitkan faktor luck Dybala di Qatar dengan di klubnya saat ini. Karena, menurut Pioli, bukan performa individu yang jadi penentu laga akhir. Melainkan penampilan timnya.
’’Kami sudah menyiapkan strategi menghadapinya,’’ imbuh Pioli.
Soal Giroud, Pioli menyebutnya figur penting. Eks pemain Arsenal dan Chelsea itu hanya absen dalam dua laga Serie A musim ini. Dan Pioli menyadari ada ancaman terkait kelelahan yang dialami Giroud.
’’Dalam delapan pekan ke depan akan jadi momen yang menentukan. Di situ kami perlu pemain yang sudah siap dengan konsentrasi dan saya melihat hal positif dari diri kami,’’ tambah mantan allenatore Inter Milan itu.
Sihir dari Dybala yang bisa menghentikan upaya Davide Calabria dkk mendekatkan diri dengan sang pemuncak klasemen sementara Serie A, SSC Napoli. Sabtu (7/1), Milan dan Napoli masih terpisah lima angka (41-36) dalam papan klasemen sementara di Serie A.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman