Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru denniandrian@riaupos.co
Subsidi PT Liga Indonesia buat klub ISL musim 2013 hampir rampung. Alhasil manajemen PSPS musim lalu berhasil menyicil hak pemain dan pelatih yang tertunggak.
“Sekitar 70 persen hak pemain sudah dibayarkan. Pekan lalu hak mereka dikirimkan langsung PT Liga ke rekening masing-masing,” ujar manajer PSPS musim lalu, Boy Sabirin, Selasa (7/1).
Dijelaskan Boy, saat kompetisi berjalan subsidi PT Liga disalurkan lewat rekening manajemen. “Namun, setelah kompetisi tuntas, subsidi kami fokuskan untuk membayar hak pemain dan pelatih. Kami putuskan ditransfer langsung ke mereka agar tak ada curiga,” ujarnya.
Musim lalu, PT Liga berjanji memberikan subsidi sebesar Rp3 miliar. Namun, diakui Boy baru sekitar Rp2,4 miliar yang disalurkan. Subsidi tersebut dimanfaatkan untuk operasional tim menjalani pertandingan terutama akomodasi laga tandang.
“Mungkin yang tersisa di PT Liga sekitar Rp600 juta. Kalau pun cair untuk hak pemain dan pelatih terutama pemain musim lalu. Kalau musim 2012 ada yang sudah merelakan hak mereka seperti Dzumafo,” ujarnya.
Meski hak pemain dan pelatih sudah dicicil, PSPS punya beban lain yakni menyicil utang ke pihak ketiga seperti mess di Marpoyan, mess di Wisma Beni Rumbai serta utang di travel.
“Kalau bisa petinggi PSPS menyelesaikan utang dengan pihak ketiga ini. Kalau uang pribadi saya, dibayar syukur karena inilah risiko jadi manajer,” ujarnya.(aga)