Laporan JPNN, Manchester
Pergeseran kekuatan sepakbola telah berlangsung di Kota Manchester musim ini. Suka atau tidak suka, fans Manchester United harus menerima kenyataan bahwa mereka bukan lagi favorit di kotanya. Yang menggusurnya siapa lagi jika bukan noisy neighbours alias si tetangga yang berisik, Manchester City.
Nah, di putaran ketiga Piala FA malam nanti, duo Manchester kembali bertemu di Stadion Etihad (siaran langsung MNCTV pukul 20.00 WIB). Di laga ini, United ditempatkan sebagai underdog oleh semua rumah bursa di Inggris. Boleh dibilang itu untuk kali pertama bagi Setan Merah sejak era pelatih Sir Alex Ferguson.
Ada segudang alasan kenapa the Citizens, sebutan City, lebih diunggulkan dalam derby Manchester edisi ke-162 tersebut. Yang paling mudah tentu saja mengacu derby terakhir pada 23 Oktober 2011. City secara fantastis menghancurkan United 6-1 di depan publiknya sendiri di Old Trafford. Hasil itu tercatat sebagai kemenangan terbesar derby Manchester atau menyamai rekor jadul yang juga ditorehkan City pada 1926.
Kondisi terkini pun relatif tidak jauh berbeda. United bahkan tengah dalam tren menurun setelah kalah beruntun di Premier League, masing-masing 2-3 dari Blackburn Rovers di kandang sendiri (31/12/2011) dan 0-3 di kandang Newcastle United (4/1).
Sementara, City memang keok 0-1 di kandang Sunderland di awal 2012 (1/1). Tapi, Vincent Kompany cs bangkit dengan menggasak Liverpool tiga gol tanpa balas di kandang sendiri (3/1). Hasil yang membuat City memuncaki klasemen liga dengan keunggulan tiga angka (48-45) dari United setelah memainkan 20 laga. “City favorit karena mereka bermain di kandang sendiri (City menyapu bersih 11 laga di Etihad musim ini, Red). Keraguan akan kami hanya karena kami mengalami kekalahan beruntun,” kata Ferguson menanggapi status underdog United kepada Sky Sports.
“Ini adalah cup tie (bukan kompetisi, red), ini juga derby lokal. Segala sesuatu bisa terjadi dalam laga tersebut,” sambung kakek 70 tahun tersebut.
Pernyataan Ferguson ditanggapi pelatih City Roberto Mancini dengan sindirian. Dia pun yakin City bisa meredam murka tetangga yang terbakar spirit revans atas kekalahan 1-6 pada 23 Oktober lalu. “Memang sulit untuk mengatakan tetangganya telah memainkan sepakbola bagus. Padahal, apa yang kami tampilkan di liga sejak awal musim menunjukkan itu,” ucap Mancini.
Mancini menilai rivalitas City dan United sekarang hampir mirip dengan rivalitas AC Milan dan Inter Milan di Italia. “AC Milan berada di puncak bertahun-tahun dan memenangi liga domestik serta Liga Champions. Bagi Inter, situasinya sangat-sangat sulit karena Milan memenangi segalanya, sampai semuanya berubah atau ketika status favorit tidak selalu menjadi milik Milan,” jelas mantan pelatih Inter periode 2004-2008 itu.
“Sangat jelas bahwa City tidak memiliki historis (jumlah trofi, Red) seperti United. Itu pun karena United telah membangun mental juara hampir dua dekade terakhir. Jika kami memenangi gelar liga atau mempertahankan Piala FA, saya percaya kami juga akan memilikinya,” tambahnya.(dns/bas/zed)